Pemaparan Visi Tiga Caketum PBNU, ​Kiai As'ad Ali Siap Perkuat Aswaja Dunia | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pemaparan Visi Tiga Calon Ketum PBNU, ​Kiai As'ad Ali Siap Perkuat Aswaja Dunia

Editor: tim
Rabu, 22 Desember 2021 14:18 WIB

Para pengurus PCI Luar Negeri foto bersama usai acara pemaparan visi kandidat ketua umum PBNU di Unila Bandar Lampung, Selasa (21/12/2021). Foto: ist

BANDAR LAMPUNG, BANGSAONLINE.com - Di tengah riuhnya pelaksanaan Muktamar ke-34 NU, 30 perwakilan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) luar negeri menggelar pertemuan dengan para calon Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, di Universitas Lampung (Unila), Selasa (21/12).

Agenda pertemuan ini bertujuan untuk mendapatkan pemaparan program pengembangan NU di luar megeri dari para calon Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.

Panitia pertemuan mengundang tiga calon ketum untuk menyampaikan program-program NU ke depan. Dari kubu Gus Yahya Saquf (GY) diwakili KH. Imron Rosyadi, kubu As'ad Said Ali diwakili oleh KH. Khariri Makmun, dan dari kubu Kiai Said Aqil Siraj yang semula akan diwakili KH Marsyudi Suhud hingga acara berakhir yang bersangkutan tidak datang.

Inisiator pertemuan PCI Luar Negeri, KH. Mukhalson Jalaluddin (Rois Syuriah PCI Mesir) dan KH. Nur Hasyim Muzadi (Rois Syuriah PCI Belanda) mengatakan bahwa pertemuan ini penting bagi PCI, karena selama ini peran dan keterlibatan PCI dalam program NU di dunia global sangat minim atau bahkan sama sekali tidak dilibatkan.

"Potensi kader NU di luar negeri sangat besar dan dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan NU di dunia Internasional, namun sayangnya kepemimpinan NU selama ini tidak mengoptimalkan eksistensi NU luar negeri untuk mengembangkan kerja sama dan penguatan jaringan Internasional," kata Mukhlason.

Sementara Kiai Nur Hasyim Subadi, Rais Syuriah PCI Belanda, menyoroti tantangan NU memasuki abad kedua. Menurut dia, ini cukup berat, karena itu NU perlu merumuskan program-program internasional yang melibatkan PCI Luar Negeri.

"SDM NU luar negeri yang demikian besar dan memiliki jarangan yang kuat di berbagai bidang belum dioptimalkan oleh PBNU untuk mengembangkan program-program NU ke depan. Memasuki abad kedua, tantangan NU cukup besar dan persoalan dunia semakin kompleks, karena itu peran PCI menjadi sangat strategis," jelas Hasyim.

Mewakili kubu Gus Yahya Saquf, KH. Imron Rosyadi yang sering disapa dengan panggilan Gus Im menyampaikan pentingnya regenerasi bagi NU, terlebih lagi saat ini NU telah memasuki abad kedua. NU menghadapi tantangan yang cukup berat, karena itu kepemimpinan NU mendatang harus diisi oleh pemimpin muda visioner yang memiliki pola pikir strategis.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video