Tak Berbahasa Arab, Khutbah Ifftitah Pj Rais Aam PBNU Dianggap Bid’ah Mukhalif | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tak Berbahasa Arab, Khutbah Ifftitah Pj Rais Aam PBNU Dianggap Bid’ah Mukhalif

Editor: MMA
Kamis, 23 Desember 2021 17:28 WIB

KH Miftahul Akhyar saat menyampaikan khutbah iftitah pada pembukaan Muktamar ke-34 NU yang dibuka Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Darussa'adah, Lampung Tengah, Rabu (22/2/2021). Foto: YouTube

BANDAR LAMPUNG, BANGSAONLINE.com – Dr KH Fadlolan Musyaffa’, LC, MA, pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Mijen, Semarang, menilai ada yang unik pada Muktamar ke-34 NU yang dibuka Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Darussya’adah, Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).

Syuriah dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung, tedapat bid'ah mukhalif dari tradisi muassis Jamiyah Nahdlatul Ulama, yang juga menjadi tradisi setiap Rais Syuriah di semua lapisan dari PBNU sampai Ranting,” kata Kiai Fadlolan Musyaffa’ dalam rilisnya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (23/12/2021).

Bid’ah?

“Bid'ah yang dimaksud adalah beda dari istilah khutbah iftitah yang lazimnya berbahasa Arab, diganti dengan bahasa Indonesia dan Inggris,” kata alumnus Universitas Al-Azhar Mesir yang juga Sekretaris MUI Jawa Tengah itu.

Menurut dia, bila khutbah iftitah menggunakan bahasa Indonesia, maka namanya sambutan pembukaan. Bila menggunakan bahasa Inggris namanya opening seremonial.

“Momentum muktamar adalah tampilnya seorang Rais Aam Syuriah menampakkan kealiman, kefaqihan, dan kemahiran dalam berbahasa arab. Tapi kali ini sungguh beda dari sejarah setiap Rais 'Am sebelumnya,” tegas Kiai Fadlolan Musyaffa.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video