​Di Depan Santri PP Multidimensi Al Fakhriyah Makassar, Kiai Asep Ungkap 7 Kunci Mudah Serap Ilmu

​Di Depan Santri PP Multidimensi Al Fakhriyah Makassar, Kiai Asep Ungkap 7 Kunci Mudah Serap Ilmu Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat menyampaikan cerama di Pondok Pesantren Multidimensi Al Fakhriyah, Makassar, Sulawesi Selatan. foto: mma/ bangsaonline.com

Ketujuh, jangan beli jajan atau makan di luar pondok pesantren. Menurut , banyak sekali efek negatif jika para santri makan diluar. Selain soal kesucian, kehalalan dan higiniesnya yang kadang diragukan juga menimbulkan aspek sosial kurang bagus.

memberi contoh. Kalau ada santri beli makan di luar, lalu ada orang melihat tapi tak bisa membeli, karena tak punya uang, maka pasti menimbulkan situasi tak nyaman pada diri orang yang tak mampu membeli itu.

“Makanan yang seperti itu hilang barakahnya,” kata yang putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU asal Leuwimunding Majalengka Jawa Barat.

Meski demikian, menyadari bahwa larangan makan di luar bagi para santri itu akan menimbulkan pertanyaan. Misalnya, kalau para santri tak boleh makan di luar, bagaimana dengan aspek sosial pesantren? Apa tidak justru menutup peluang usaha warga sekitar? Padahal pesantren harus memberikan manfaat pada lingkungan sekitar?

memberikan solusi. “Kalau di tempat kami, pakaian anak-anak (santri) itu dicucikan oleh orang kampung,” kata . Jadi, ekonomi warga sekitar pesantren justru diberdayakan dengan diberi order cuci pakaian para santri yang jumlahnya mencapai ribuan. 

mengaku punya 10 ribu santri di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto yang didirikannya. Sedang di Amanatul Ummah Surabaya sebanyak 2 ribu santri.

Karena itu cucian pakaian anak-anak santri itu sangat mendongkrak perekonomian warga di sekitar pesantren Amanatul Ummah.

“700 KK yang menyucikan pakaian para santri,” kata

berada di Sulsel selama dua hari (Sabtu-Minggu, 15-16/1/2022). Sebelum ceramah di PP Multidimensia Al Fakhriyah, melantik PW Pergunu Sulsel di Hotel Claro . ke didamping Ahmad Zuhri, Wakil Sekretaris PP Pergunu dan M Mas'ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, media nasional yang kantor pusatnya di Jl Cipta Menangal I no 35 Surabaya. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO