Buka Lokakarya, Bupati Sidoarjo Dorong Perbanyak Kajian Publik untuk Majukan Kota Delta

Buka Lokakarya, Bupati Sidoarjo Dorong Perbanyak Kajian Publik untuk Majukan Kota Delta Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, saat membuka lokakarya terkait Covid-19 di Pendapa Delta Wibawa. Foto: Ist

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com , Ahmad Muhdlor Ali, mengedepankan konsep pembangunan yang kolaboratif dan menghapus ego sektoral. Oleh karena itu, ia meminta para akademisi dan ormas agar menyampaikan hasil kajian publik kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk merencanakan pembangunan Kota Delta.

“Kunci pembangunan itu data, termasuk data masalah. Dapat data dari mana? Ya riset. Dari data, keluar rekomendasi. Kalau datanya tidak tepat, obatnya jadi keliru,” ujarnya saat membuka Lokakarya Kajian Risiko dan Kebijakan Pandemi Covid-19 pada Sektor Pendidikan untuk Pemangku Kepentingan, di Pendapa Delta Wibawa, Selasa (18/1).

Kabupaten Sidoarjo, kata bupati, sudah mulai menghilangkan ego sektoral dan lebih mengutamakan kerja kolaborasi. "Termasuk kajian semua pihak kita terima. Dari kampus, dari organisasi. Isinya pahit, kritik kami terima,” tuturnya.

Ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) terkait dengan penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah Muhammadiyah.

"Forum seperti ini yang diimpikan masyarakat Sidoarjo. Akan lebih banyak dan menarik jika ditampilkan sektor lain seperti sosial dan politik. Ini akan menjadi panduan pemerintah dalam mengambil kebijakan. Termasuk kajian publik di bidang ekonomi yang sudah dua tahun menderita atau kena dampak Covid-19," papar bupati muda yang biasa disapa ini.

Menurut dia, peran akademisi dan ormas sangat penting sebagai mitra kerja pemerintah. yakin, dengan kerja kolaborasi akan menghasilkan kebijakan publik yang membumi sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas. "Kolaborasi ormas seperti NU-Muhammadiyah dan juga ormas lainnya sangat membantu kerja pemerintah," katanya.

Ia berharap, kegiatan yang dilakukan MDMC menghasilkan konsep mitigasi bencana dan manajemen risiko yang matang. "Yang harus dipetakan dengan baik dalam mengatasi bencana adalah mitigasi dan manajemen risiko. Ibaratnya sedia payung sebelum hujan," ungkapnya. (sta/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO