Pemkot Kediri Sambut Baik Pemangkasan Biaya Sertifikasi Halal

Pemkot Kediri Sambut Baik Pemangkasan Biaya Sertifikasi Halal Salah satu pelaku UMKM di Kota Kediri dengan produk unggulannya. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menyambut baik kebijakan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) yang menurunkan biaya reguler (berbayar), khususnya bagi usaha mikro dan kecil (UMK). Jika sebelumnya pengurusan dikenai biaya antara Rp3 juta hingga Rp4 juta, kini hanya Rp650 ribu, khusus bagi UMK.

Kepala Bidang Perindustrian Disperdagin , Lilin Nuryani, mengatakan bahwa penurunan ini tentunya akan berdampak sangat positif. Ia optimis UMKM akan semakin terpacu dan menggeliat, apalagi di saat pandemi Covid-19.

Menurut dia,  dibutuhkan untuk menjamin produk yang dijual UMKM terjamin kehalalannya. Sehingga, pembeli juga bisa memastikan bahwa produk yang dibelinya sudah ter.

"Ini tentunya bagus untuk UMKM. Tahun lalu saja hanya empat UMKM yang kami ajukan untuk sertifikasi. Dengan tarif baru, bisa jadi lebih banyak lagi," ujarnya, Rabu (19/1).

Ia menyebutkan, hingga kini surat resmi terkait dengan informasi penurunan biaya reguler (berbayar) khususnya bagi UMK itu belum datang. Namun, sosialisasi akan dilakukan lewat zoom.

"Surat resminya belum ada, namun kami diundang ikut sosialisasi lewat zoom. Kami tentunya menyambut baik ini," tuturnya.

Pemkot Kediri, lanjut Lilin, sangat mendukung perkembangan UMK. Terlebih lagi, hal itu juga sejalan dengan program dari Wali yang ingin agar tahun ini bisa fokus pada pengembangan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Bahkan, rumah kurasi sudah dibangun di . Wali , Abdullah Abu Bakar, saat peresmian 2021 lalu menuturkan bahwa rumah kurasi sudah lama digagas di wilayahnya dan telah berjalan tahun 2020 hingga sekarang diresmikan.

Abu mengungkapkan, awalnya mendorong dari UMKM yang ada di untuk masuk ke marketplace. Dari evaluasi, produk yang dikurasi semakin banyak dan permintaan ekspor untuk produk UMK atau UMKM sudah ada.

"Saya sepakat bahwa UMKM itu sebenarnya tidak perlu tinggi standarnya. Yang penting good looking, eye catching produk itu, rasanya masuk dan aman," ucap Abu. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO