TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, bersama Wakil Rektor III Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Pulung Nurtantio, dan Ghozali Everyday berbagi cerita dalam agenda bertajuk 'Road Show Tri Mas Ganteng' di Republik Dendy Cafe.
Kegiatan yang diikuti oleh YouTuber dan pegiat media sosial di Tulungagung itu membahas soal industri kreatif, mulai dari Metaverse, NFT, hingga Cryptocurrency.
Baca Juga: Ratusan Entrepreneur Muda Kota Kediri Deklarasi Dukung Vinanda-Gus Wim
Pemilik nama lengkap Sultan Gustaf Al-Ghozali ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyangka akan setenar ini. Awalnya, Ghozali melihat peluang berbeda di NFT serta mempunyai pikiran yang unik dan lucu apabila mengunggah foto selfienya.
Saat itu, non-fungible token (NFT) hanya diberi harga 0,001 ETH atau sekitar Rp45 ribu yang saat ini meroket jadi Rp33 juta. "Sebenarnya dari awal listing nggak niat jualan. Ya upload foto saja. Laku nggak laku nggak masalah," ujarnya di Republik Dendy Cafe, Sabtu (29/1).
Mahasiswa Udinus Prodi D-4 Animasi ini mengungkapkan kunci kesuksesannya adalah konsisten dalam berkarya. Ia mengaku telah ratusan kali mengikuti kontes desain dan baru menang dua kali, dari situlah Ghozali tidak patah semangat dan terus mengembangkan karyanya.
Baca Juga: Mencari Peluang di Pasar Forex: Keunikan Trading di Indonesia
"Menurutku kita jangan berhenti berkarya. Harus membuat karya terus. Selain itu sebelum terjun ke NFT harus riset dulu. Agar bisa mempelajari bagaimana peluangnya," tuturnya.
NFT merupakan bentuk aset kripto lain yang memanfaatkan infrastruktur blockchain. Di mana Blockchain sendiri dikenal sebagai platform dasar transaksi mata uang kripto.
Menurut Abu, milenial harus banyak belajar di era digitalisasi dan bisa melihat sosok-sosok yang viral serta berhasil menghasilkan uang, seperti Ghozali dan Bu Dendy (pemilik Republik Dendy Cafe). Tak hanya sekedar viral, Bu Dendy juga berhasil melakukan maintenance serta sustainability dan keberlanjutannya dari sisi bisnis yang digelutinya.
Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar
"Bu Dendy ini viral, lalu bisnisnya semakin berkembang, ini contoh yang baik. Sehingga nggak kayak mercon. Meletus lalu dilupakan," kata Abu.
Wali Kota Kediri itu yakin bila para YouTuber maupun pegiat media sosial bisa seperti Ghozali dan Bu Dendy, dengan syarat wajib membuat konten yang menghibur dan sedang digemari oleh masyarakat.
"Penting ngontennya jangan asal-asalan. Harus bikin konten yang menghibur dan membawa manfaat. Biasanya kalau kontennya dirasa orang-orang bermanfaat jadinya viral tapi tidak cepat hilang," urai Abu.
Baca Juga: Bakal Calon Wali Kota Kediri Ronny Siswanto Siap Buka Balai Kota untuk Masyarakat Jika Terpilih
Ia juga berpesan agar jangan lupa untuk investasi ke pendidikan, karena biasanya orang yang berpendidikan itu lebih strategis pemikirannya dan memiliki visi yang jauh ke depan. Dengan ilmu yang yang dimiliki dapat menjadi solusi bagi orang lain, entah melalui konten, inovasi, ataupun bisnis.
Sementara itu, Pulung Nurtantio mengatakan milenial harus rajin membaca, tidak hanya membaca buku namun juga harus bisa membaca peluang dan kesempatan.
"Ke depan kita tidak akan tahu seperti apa. Perubahan sangat cepat sekali. Maka dari itu perbanyak berteman dan membangun networking," ujar Pulung. (uji/mar)
Baca Juga: Sebar Video Bugil Mantan Pacar, YouTuber Asal Kabupaten Sumenep Terancam 12 Tahun Penjara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News