SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Timur, Agung Mulyono mengapresiasi kebijakan minyak goreng satu harga menjadi Rp 14.000 per liter yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Kebijakan tersebut sangat berdampak positif di masyarakat bawah.
“Ini kebijakan keren yang dilakukan duet Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Dardak di bidang ekonomi yang perlu kita apresiasi bersama,” kata Agung Mulyono yang juga LO Demisioner DPD Partai Demokrat Jatim, Ahad (30/1/2022).
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Berdasarkan pantauan di lapangan, lanjut Agung, harga minyak goreng mulai berangsur normal pasca kebijakan tersebut diterapkan sejak 19 Januari lalu. Baik itu pasar ritel modern maupun di pasar tradisional.
“Masyarakat di bawah senang, karena minyak goreng sudah tidak mahal lagi,” ujar alumnus Fakultas Kedokteran Unair ini.
Diungkapkannya, kebijakan itu sangat membantu masyarakat. Karena minyak goreng ini termasuk kebutuhan pokok rumah tangga, di mana sejak beberapa bulan lalu harga meroket tinggi bahkan langka.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
“Nah saat ini saya cek di lapangan, stock maupun harga sudah berangsur normal,” terang legislator dari daerah pemilihan Jawa Timur IV Situbondo, Banyuwangi, dan Bondowoso ini.
Menurut Presidium Korps Alumni HMI (KAHMI) Jatim itu, kebijakan tersebut perlu didukung bersama oleh seluruh stakeholder, baik itu pengusaha besar, pabrik, distributor hingga ritel kecil.
“Kalau kebutuhan masyarakat terpenuhi, maka otomatis dapat menekan laju inflasi di Jawa Timur,” pungkas Dokter Agung yang juga Ketua Komisi D DPRD Jatim.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Seperti diketahui, pemerintah menerapkan kebijakan satu harga untuk minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000 mulai Rabu (19/1/2022). Sebanyak 250 juta liter minyak goreng disediakan pemerintah setiap bulannya selama jangka waktu 6 bulan ke depan.
Gubernur Khofifah pun menyebut bahwa kebijakan minyak goreng satu harga merupakan upaya lanjutan pemerintah untuk menjamin ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau. Tujuannya, untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta pelaku usaha ultra mikro dan mikro.
Penyediaan minyak goreng dengan satu harga ini, kata Khofifah, dilakukan melalui ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Sedangkan untuk pasar tradisional diberikan waktu satu minggu untuk melakukan penyesuaian.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Menurut Khofifah, langkah tersebut sebagai upaya mencegah terjadinya aksi penimbunan dan aksi borong mengingat pada dasarnya stok aman. Terlebih menjelang bulan Ramadan. Stok aman sampai 6 bulan ke depan dengan harga Rp14.000/liter. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News