KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono menghidupkan kembali kampung tangguh untuk melawan penyebaran kasus Covid-19. Pasalnya, data harian kasus aktif di Kabupaten Kediri menunjukkan lonjakan yang signifikan.
"Melihat kasus rilis harian kita, dalam tiga hari terakhir rata-rata di 30 kasus, kemarin kita sempat rilis 53 kasus, artinya kita bersiap dengan gelombang tiga," kata bupati yang juga putra Menseskab Pramono Anung itu, Senin (7/2).
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Dhito berharap dengan diaktifkannya kampung tangguh, pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) bisa dikawal. Pihaknya juga akan melakukan monitoring dan memberi reward bagi 15 desa yang benar-benar bisa mematuhi prokes.
"Sebaliknya, akan ada 15 desa yang akan diberi surat peringatan kalau tidak mematuhi prokes," ungkapnya.
Selain pelaksanaan prokes, vaksinasi yang sejauh ini berjalan akan digenjot. Adapun kegiatan vaksinasi saat ini untuk dosis pertama umum sudah mencapai 85,35 persen, lansia 68,78 persen, dan anak 85,35 persen.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Ahmad Khotib menambahkan, pihaknya telah menyiapkan sarana prasarana untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Meliputi ketersediaan tempat tidur, obat-obatan, dan oksigen di rumah sakit.
Adapun, tempat tidur yang tersedia sebanyak 302 di tujuh rumah sakit. Bila terjadi peningkatan kasus bisa dinaikkan menjadi 425 tempat tidur. Bilamana ditambah dengan rumah sakit darurat bisa menjadi 625 tempat tidur. Pun demikian, tidak semua yang gejala covid dirawat di rumah sakit.
"Rumah sakit digunakan untuk merawat yang gejala sedang atau berat. Untuk yang gejala ringan atau tanpa gejala kita siapkan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpadu," tambahnya.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
Adapun lokasi tempat isolasi terpadu berada di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Grogol. Bilamana masih kurang, pihaknya akan memanfaatkan kembali wisma atlet di Pare dan bekas gedung SD yang ada di Pelem sebagai lokasi isolasi. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News