NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggelar peringatan Hari Air Sedunia tingkat nasional dengan melakukan penanaman pohon secara masif dan serentak yang berpusat di Bendungan Semantok, Nganjuk. Terdapat 1.500 pohon yang terdiri dari jenis pohon dan buah Alpukat Aligator, buah Sawo, Bambu Petung, Mangga, Rambutan, Aren dan lain-lain, yang ditanam di sana.
Penanaman pohon dilakukan secara serentak dengan total bibit pohon yang ditanam pada peringatan Hari Air Sedunia ke-30 Tahun 2022 Jatim sebanyak 51.375 bibit pohon di 33 lokasi (balai/dinas/upt), serta di kabupaten/kota.
Baca Juga: Hari Terakhir Kampanye, Bunda Ita-Mbak Zuli Keliling Nganjuk Dikawal Rombongan Ledang dan Becak
“Di peringatan Hari Air Sedunia ini, mari kita satukan semangat bersama untuk mengilhami bahwa sumber daya air adalah sumber kehidupan yang harus kita jaga dan lestarikan keberlanjutannya,” kata Gubernur Khofifah di tengah kunjungan kerjanya untuk mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin, di Ponorogo, Rabu (30/3/2022).
Dalam agenda bertajuk 'Air Tanah, Membuat yang Tak Terlihat, Terlihat', Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat memberikan perhatian lebih pada sumber daya air yang tersembunyi. Karenanya, guna memaksimalkan dan mengoptimalkan pelestarian air tanah, pemerintah terus menggencarkan penanaman pohon sehingga bisa membantu ketersediaan dan ketercukupan air tanah.
Menurut gubernur, sumber air tanah memiliki makna yang sangat penting tetapi belum sepenuhnya semua pihak memberikan perhatian dalam menjaganya. Untuk itu, peringatan Hari Air Sedunia di tingkat global tahun ini dijadikan momen menjelaskan peran vital air tanah dalam sistem air dan sanitasi, pertanian, industri, ekosistem, dan adaptasi perubahan iklim.
Baca Juga: Resmikan Gedung Sekber PHDI, Pj Gubernur Jatim Ajak Umat Hindu Jaga Kondisivitas Pilkada
“Sangat penting mengeksplorasi, melindungi, dan menggunakan air tanah secara berkelanjutan menjadi inti untuk bertahan dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Agar ekosistem alam kita bisa terus terjaga,” ucap Khofifah.
Terlebih, menjaga keseimbangan ekosistem tidak hanya akan berimbas pada keberlangsungan alam, melainkan juga kelangsungan hidup manusia hingga masa yang akan datang.
“Dengan menanam pohon yang masif di kawasan hulu akan menjaga kontinuitas pasokan air tanah. Pohon-pohon yang kita tanam memberikan kemampuan untuk meningkatkan peresapan air tanah. Penanaman pohon di daerah hulu insya allah upaya efektif kita untuk menjaga keseimbangan alam,” urai Khofifah.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
Ia menyebut, sumber daya air tanah yang berlimpah harus terus dikelola secara berkelanjutan sehingga menjadi sumber daya inti dalam kondisi adaptasi perubahan iklim. Apalagi, air tanah kini merupakan sumber yang bersifat conjunctive use/digunakan bersama-sama secara bijak dengan air permukaan.
"Guna melestarikan sumber air tanah, diperlukan upaya konservasi yang terintegrasi. Pengambilan air tanah harus diimbangi dengan berbagai tindakan konservasi seperti pelestarian Hulu Daerah Aliran Sungai (DAS), membuat bangunan penahan erosi, membuat sumur resapan dan biopori serta penanaman pohon," pungkas Khofifah.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Melalui tayangan virtual, Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo, mengatakan bahwa penyusunan program infrastruktur pemberdayaan air dilakukan secara terpadu agar semua masyarakat Indonesia mendapatkan air tanpa terkecuali.
Ia menuturkan, peringatan Hari Air Dunia ke-30 ini, memiliki makna dan bagian dari kampanye utamanya rumah ke rumah untuk bersama sama menjaga lingkungan rumah lewat merawat air dengan baik. Perilaku dan sikap terhadap pemanfaatan terhadap pemanfaatan air akan menjadi timbal balik bagi ketersediaan air pada ekosistem yang lebih luas.
"Saya berharap ke depan tidak berhenti pada kegiatan penanaman pohon, karena alam membutuhkan kesadaran dari umat manusia untuk merawat dan menjaga keberlangsungan hidup pohon," kata Wakil Menteri PUPR.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Selain itu, tebar bibit ikan jenis Mujaer, Nila, Gurami, Ikan Mas dan Ikan Koi juga dilakukan saat peringatan Hari Air Sedunia ini. Sebanyak 238.500 ekor bibit ikan ditebar di 15 lokasi yang tersebar di Jatim.
Pada peringatan Hari Air Sedunia di Bendungan Semantok ini juga terhubung secara virtual dengan tempat acara peringatan Hari Air Sedunia tingkat nasional yang dilaksanakan di bendungan Randu Gunting Blora Jawa Tengah. Dengan total peserta 1500 orang baik offline maupun online.
Agenda ini juga dihadiri Plt Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi; Pj. Sekdaprov Jatim, Wahid Wahyudi; Forkopimda Kabupaten Nganjuk, dan beberapa kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkup Pemprov Jatim maupun Kabupaten Nganjuk. (*)
Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News