Ekspansi Perdagangan Antardaerah, Gubernur Khofifah Bawa Best Practice OPOP ke Kalsel

Ekspansi Perdagangan Antardaerah, Gubernur Khofifah Bawa Best Practice OPOP ke Kalsel Gubernur Khofifah saat mengikuti Misi Dagang dan Investasi di Kalsel.

BANJARMASIN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) terus melakukan ekspansi perdagangan antardaerah. Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, memboyong puluhan pelaku usaha di wilayahnya untuk mengikuti Misi Dagang dan Investasi bersama para pelaku usaha dari Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (13/4/2022).

Gubernur juga membawa best practices program One Pesantren One Product (OPOP) yang merupakan program dari Jatim untuk dikembangkan di Kalsel. Misi Dagang Jatim-Kalsel kali ini mencatatkan nilai yang menggembirakan, nilai transaksi mencapai Rp147.321.766.000,00. dan bakal terus bertambah karena banyak komoditi yang hadir.

"Alhamdulilah, sekitar sampai pukul 18.30 WITA, transaksi yang dibuka pukul 11.00 tercatat telah mencapai Rp147,3 miliar. Transaksi ini masih akan terus berjalan sampai nanti ditutup malam ini," kata Khofifah.

Menanggapi hasil tersebut, ia menyatakan bahwa ini menjadi kesempatan yang bagus untuk bisa mengembangkan potensi dan kekuatan kedua provinsi baik di sektor perdagangan, investasi, maupun sinergi antara OPD .

Seperti sektor Koperasi dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (K-UMKM), terutama melalui program OPOP maka MoU antara Kadis KUMKM Jatim dengan Kadis KUMKM Kalsel diharapkan bisa menjadi referensi pengembangan ekonomi pesantren kedua provinsi.

Khofifah menyebut, Jatim dan Kalsel tengah menjajaki kerja sama baru khususnya terkait OPOP. Agenda yang digelar di Ballroom Neptunus Galaxy Hotel Banjarmasin, Kalimantan Selatan, itu dihadiri 72 pelaku usaha dari Jatim dan 100 pelaku usaha lokal.

"Ada hal baru terkait KUMKM. Ada program spesifik terkait OPOP. Rencananya akan diluncurkan bulan Agustus mendatang untuk Kalsel," ujarnya.

Ia menjelaskan, OPOP di Jatim telah berkembang dengan baik dan telah memiliki Training Center of OPOP yang menargetkan satu juta wirausaha santri dan 1.000 produk pada 2024 mendatang. Oleh sebab itu, Khofifah berharap agar apa yang sudah dikembangkan di Jatim bisa dikembangkan di Kalsel.

"Kami akan membangun kemitraan dengan Dinas KUKM dan Disperindag di sini untuk mengembangkan OPOP. Harapannya adalah mereka nantinya bisa berseiring dengan ekosistem ekonomi digital yang telah menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda," paparnya.

Program advance semacam ini disebutnya juga sejalan untuk memenuhi target pemerintah pusat akan belanja PBJ melalui APBD sebesar Rp400 T. Khofifah mengajak Kalsel untuk membangun format-format standardisasi seluruh produk KUMKM, serta identifikasi dari komponen-komponennya untuk mengetahui secara pasti bahwa ini produk dalam negeri.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO