Penyakit Ternak Terjang Mojokerto, Bupati Kawal Sterilisasi Pasar

Penyakit Ternak Terjang Mojokerto, Bupati Kawal Sterilisasi Pasar Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, dampingi Kapolres Mojokerto, AKBP Apip Ginanjar, saat mengawal proses sterilisasi pasar hewan di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Mojokerto menjadi atensi , . Didampingi , AKBP Apip Ginanjar, ia mengawal proses sterilisasi pasar hewan di Desa Ngrame, Kecamatan Pungging, Rabu (11/5/2022).

Ikfina menyebut, lonjakan penularan PMK pada hewan ternak sapi wajib dieliminir. Sesuai data Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Mojokerto per 10 Mei 2022, jumlah total kasus hewan terjangkit PMK mencapai 622 kasus dan dengan rincian 607 kasus pada sapi potong dan 15 kasus pada sapi perah.

"Kita berusaha untuk mengerem proses penularan ini sambil juga segera kita melakukan indentifikasi pemetaan dari semua kelompok ternak yang ada di Kabupaten Mojokerto, karena penyakit ini punya masa inkubasi sampai dua minggu," ujarnya, Rabu (11/5/2022).

Berdasarkan hasil temuan kasus PMK terhitung sejak tanggal 3 Mei 2022, pemerintah terus memantau perkembangan hewan sapi ternak yang terinfeksi selama masa inkubasi. Selama masa inkubasi, sapi yang terjangkit PMK sebenarnya bisa sembuh dengan sendirinya.

"Kita akan lakukan tindakan cepat terhadap sapi-sapi yang tertular, supaya mempercepat proses penyembuhan. Jadi kalau yang terinfeksi, langsung mendapatkan penanganan, dengan disuntik obat, dan diberi vitamin, kondisinya akan lebih baik," kata Ikfina.

Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini menjelaskan, karena penyakit ini memiliki serotif mortalitas yang rendah, sehingga kematian masih tergolong minim, dibandingkan jumlah populasi sapi yang terinfeksi. (yep/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO