"Literasi sangat penting bagi adik-adik supaya dapat lebih cermat dalam menerima informasi di berbagai media. Karena perkembangan teknologi tak hanya mengandung sisi positif semata, namun juga terdapat sisi negatifnya," beber Suwandi.
Di sisi lain, Suwandi memberikan pesan kepada siswa agar selalu memilah-milah pemberitaan. Sebab, ditengah distrupsi informasi pembaca terkadang terbawa informasi media sosial seperti Facebook maupun media abal-abal sebagai rujukan berita. Padahal hal berita tersebut belum bisa dipertanggungjawabkan secara kode etik maupun nilai kebenaran jurnalistiknya.
"Era sekarang gampang seorang menyebutkan dirinya wartawan tapi belum tentu hasil tulisan bisa dipertanggungjawabkan sesuai kaidah jurnalistik," pungkas Suwandi yang juga Wartawan HARIAN BANGSA ini.
Selanjutnya, tindak lanjut dari MoU itu baik siswa maupun masyarakat memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi serta mengkomunikasikan kembali pesan yang diberitakan oleh media. Selain itu, diharapkan untuk tidak menelan mentah-mentah secara langsung ketika menerima pesan dari media.
"Tetapi juga butuh penyaringan sebelum pemberitaan tersebut di konsumsi masyarakat, ini penting dikarenakan masyarkat memiliki pemikiran yang kritis dalam memahami pemberitaan di media," jelasnya.
Camat Senori, Minto Ikhtiar yang hadir di acara MoU tersebut turut memberikan apresiasi yang sangat bagus. Menurutnya, dengan kerja sama tersebut dapat membuka cakrawala literasi media era digital. Teruatama, perlu mendapatkan arahan jurnalistik dari wartawan yang berkompeten pada bidangnya.
"Saya sangat mengapresiasi adanya MoU PWI dengan MA Islamiyah Senori. Artinya, lembaga atau yayasan di sini melek media dalam hal ini membaca dan penulis," tutup Camat Ikhtiar.
Diketahui, selain melakukan MoU dengan PWI Kabupaten Tuban, MA Islamiyah Senori juga bekerja sama dengan media online yang bernaung di PWI. Seperti media online Portaltuban.id serta Suaradata.com. (gun/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News