Subandi berharap, MINU Jabon dapat bersaing dengan lembaga pendidikan yang lain. Nantinya, sistem pembelajaran yang diterapkan dapat berbeda dengan lainnya dan harus menonjol, agar tidak kalah dengan yang lain, seperti sistem pendidikan modern dan penerapan kurikulum terintegrasi yang dilakukan MINU Pucang Sidoarjo.
"Silakan belajar kepada MINU Pucang, biar nanti metode pendidikannya dapat juga diterapkan di sini," pinta mantan Kepala Desa Pabean Sedati itu.
Ia berpesan untuk menyelesaikan legalitas tanah yang akan dipakai, demi menghindari permasalahan di kemudian hari.
Hal senada juga diungkapkan Ketua MWCNU Jabon, KH Son Haji. Ia menyebut, MINU Jabon nanti akan menjadi MINU Unggulan dengan berdiri di atas luas tahan 1.000 m² dan berlantai dua diyakini bakal menjadi pilihan masyarakat sekitar.
"Lahan ini merupakan wakaf keluarga almarhum bapak Jupri yang dulu menjadi sekretaris MWCNU Jabon dan akan dijadikan sekolah MI Nahdlatul Ulama unggulan di Jabon, berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain," urai Son.
Ia menambahkan, awal pembangunannya memanfaatkan dana hibah dari Pemkab Sidoarjo sebesar Rp150 juta yang disalurkan melalui PCNU Sidoarjo dan sumbangan dari Wabup Sidoarjo sebesar Rp20 juta. Dana selanjutnya akan diperoleh melalui sumbangan para donatur lainnya. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News