Bisnis Mobil Bekas Mulai Lesu, SS Mobil 21 Lakukan Ini

Bisnis Mobil Bekas Mulai Lesu, SS Mobil 21 Lakukan Ini Owner SS Mobil 21, Sugeng Sumarsono, saat ditemui di showroom Maspion Square Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penjualan kian lesu dalam 2 minggu terakhir, padahal tahun ini sudah mulai berangsung membaik. Hal tersebut diungkapkan Owner SS Mobil 21, Sugeng Sumarsono.

"Seperti yang saya katakan sebelum-sebelumnya, penjualan selalu berbanding terbalik dengan angka Covid-19. Sudah 2 minggu ini lesu," ujarnya saat berbincang dengan BANGSAONLINE.com di showroom Maspion Square , Rabu (22/6/2022).

Menurut dia, bulan ini cenderung turun tetapi tidak separah ketika tahun lalu. Sugeng memilih untuk mengurangi profit atau menurunkan harga jual sebagai strategi jitu agar bisnisnya tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. 

"Strategi ini kami lakukan agar bisnis tetap berjalan. Kalau nominal per unit antara Rp2-5 jutaan untuk penurunan harganya. Yang penting bisnis tetap berjalan," ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa fenomena yang terjadi saat ini ialah stok (mobil) langka dan harga yang cenderung naik karena ketersediaan mobil baru tidak terlalu banyak, bahkan kebanyakan inden. Selain itu, pembelian dalam bentuk kredit juga berkurang, leasing membatasi pinjaman dana dan masyarakat sedikit yang melakukan kredit, alhasil kendaraan tarikan juga makin berkurang, sehingga juga tidak banyak stok.

"Sampai saat ini, penjualan didominasi cash sekitar 80 persen, sisanya kredit 20 persen. Tren ini masih bertahan seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan mungkin akan seterusnya seperti ini," paparnya.

Saat ini, lanjut Sugeng, leasing juga ketat dalam mengeluarkan pendanaan serta masyarakat terlalu berhati-hati dalam membeli karena situasi ekonomi yang masih belum stabil. Sebelum konsumen melakukan kredit, pihaknya melakukan upaya pengecekan agar kredit bisa diterima.

"Kita seleksi, sekitanya bagus ya kita bantu. Kalau kirang bagus bisa diantisipasi misal dp dinaikkan supaya leasing bisa acc (menerima). Dan sejauh ini tidak ada kendala," tuturnya.

"Oiya, selain strategi diatas kita juga punya strategi lagi yakni memberikan free service dan seperti biasa membantu konsumen yang kekurangan uang untuk kita pinjami secara pribadi. Dan saat ini masih tehap berjalan tanpa ada kendala yang signifikan," imbuhnya.

Selama ekonomi belum normal, pihaknya melakukan strategi-strategi tersebut untuk tetap bertahan agar bisnis penjualan yang dilakukan terus berjalan. (diy/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO