Ia menuturkan, dalam program Jaketku terdapat 3 paket, yakni paket A untuk kesetaraan tingkat SD, paket B untuk kesetaraan tingkat SMP, dan paket C untuk kesetaraan tingkat SMA. Berdasarkan data yang dimiliki, terdapat 1.892 anak-anak Gresik yang terputus sekolahnya dan akan menjadi sasaran awal program Jaketku.
Dari total data tersebut, terdiri dari 8 anak yang terputus di tingkat pendidikan SD, 431 anak di tingkat SMP, dan 1.093 di tingkat SMA. Nurul menambahkan, melalui program inovasi yang dilaunching hari ini, disamping membantu kualitas anak-anak, secara tidak langsung juga akan bisa mengangkat angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Mereka ini akan kita fasilitasi mendapatkan akses dan kesempatan untuk meneruskan pendidikannya dengan proses melalui ujian dan sebagainya sehingga mendapatkan ijasah," tuturnya.
"Menurut data BPS tahun 2021, IPM Gresik adalah 76,50 menempati urutan ke-72 dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia atau urutan ke-8 dari 38 kabupaten/kota se-Jatim. IPM ini dipengaruhi oleh angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah," imbuhnya.
Launching Program Jaketku juga dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Mochammad, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, S. Hariyanto. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News