Lebih lanjut, Abu berterima kasih kepada semua yang sudah hadir bersama-sama dan mendoakan Kota Kediri, sekaligus memperkenalkan bahwa di Kota Tahu memiliki komunitas mengaji para disabilitas, Rumah Quran Sahabat Tuli Asy Syukur yang dipimpin Maskurun. Ia beserta Kemenag mendirikan sekolah ini agar teman-teman yang tuli bisa ikut belajar membaca Al-Qur’an.
“Mungkin kalau ada tetangga atau orang yang sama tunarungu ingin belajar mengaji bisa belajar mengaji di sini,” ajaknya.
Di tengah-tengah acara, wali kota kediri juga memperkenalkan 2 orang tunarungu yang belajar mengaji di sana, yaitu Nia Ramadhani Fadhilah warga Kelurahan Bangsal dan Ahmad Syuhro Wardi, warga Kelurahan Tinalan.
Mereka diminta untuk melantunkan ayat suci Al Qur'an dengan bahasa isyarat. Keduanya dengan baik melantunkan ayat suci Al-Qur’an hingga membuat semua yang hadir terharu akan semangatnya.
Setelah melihat disabilitas mengaji, Abu mengajak hadirin untuk mengambil pelajaran, di mana mereka yang memiliki kekurangan namun tidak membuat semangat mereka luntur untuk bisa mengaji dan sangat luar biasa serta membuat semuanya kagum. Wali Kota Kediri berharap, semangat mereka dapat menular kepada semua orang.
Hadir pula di acara ini, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Kediri Novita Bagus Alit, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri, Para Hafidzah Hj Channah, Hj. Umi Daimah, Hj. Nur Hayatin, Hj. Jihan Muhammad, dan Hj. Sheila Ahmad. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News