Komitmen Dukung GNPIP, Gubernur Khofifah Ungkap Langkah Strategis Kendalikan Inflasi Pangan

Komitmen Dukung GNPIP, Gubernur Khofifah Ungkap Langkah Strategis Kendalikan Inflasi Pangan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat menjadi keynote speaker dalam Kick Off GNPIP di Malang.

MALANG, BANGSONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Indar Parawansa, berkomitmen untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan mengajak semua elemen strategis untuk bersinergi dalam upaya pengendalian inflasi pangan di Indonesia. Komitmen itu ditegaskan saat menjadi keynote speaker dalam Kick Off GNPIP yang dibingkai dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim di Kota Malang, Rabu (10/8/2022). 

Gubernur juga menjelaskan langkah strategis pengendalian inflasi melalui 4 K yaitu ,K1 : Keterjangkauan harga, K2 : Ketersediaan pasokan, K3 : Kelancaran distribusi dan K4 : Komunikasi Efektif. Saat ini semua elemen strategis vertikal horisontal harus bergerak bersama baik secara lokal, regional maupun nasional.

Baca Juga: TPP Khofifah-Emil Umumkan Real Count dari 51.940 TPS di Jatim: Menang 60,41 Persen

"Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) ini membutuhkan strong partnership dan strong commitment diantara seluruh elemen strategis di negeri ini," ujarnya.

Dalam acara yang juga dirangkai dengan Aksi Operasi Pasar, Gerakan Pasar Murah serta Kerjasama Antar Daerah (KAD) tersebut, gubernur mengatakan bahwa pengendalian inflasi pangan harus dilakukan bersama lintas sektor vertikal horisontal. Hal itu pula yang selama ini ia lakukan dalam mengendalikan inflasi di Jatim. 

aktif berkoordinasi dengan Kapolda, Pangdam, Kajati dan jajarannya sampai tingkat bawah juga bupati/walikota dalam mengambil sebuah kebijakan. Ia menyebut, pengendalian inflasi pangan akan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Karena hal ini berhubungan langsung dengan kebutuhan pokok.

Baca Juga: Antusias Pilgub Jatim Tinggi, Lia Istifhama: Legitimasi Kuat Kemenangan Khofifah-Emil

Gubernur menegaskan, inflasi Jatim pada Juli 2022 sebesar 0,61 persen month per month dan itu dianggap tinggi. Hal ini dipicu dari harga beberapa komoditi pangan termasuk cabai, yang mana cabai merah dan bawang merah sudah menurun signifikan.

Sedangkan telur dan daging ayam masih diatas harga eceran tertinggi (HET), alasannya memang pakan ayam, pakan ternak terutama 50 persen dari jagung menurut para peternak harganya relatif masih cukup tinggi dibandingkan HET yang ditetapkan pemerintah.

"Format format seperti ini memang membutuhkan penyelesaian berupa macro policy secara nasional yang menjadi bagian sangat penting," tuturnya.

Baca Juga: Khofifah-Emil Menang Telak di Madura, Haji Her Ingatkan Janjinya ke Masyarakat

Saat terjadi inflasi seperti saat ini, lanjut , dibutuhkan intervensi efektif yang harus dilakukan kepala daerah. Maka dibutuhkan panduan regulasi dari pusat yang clear yang bisa dijadikan pedoman bagi pemerintah daerah.

Meski begitu, ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang secara year on year 5,74% tertinggi di Indonesia. Angka ini juga menjadikan Jawa Timur sebagai lokomotif perekenomian nasional. Selain itu, posisi Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional juga memiliki peranan penting dalam pengendalian inflasi pangan.

Baca Juga: Ketua DPW PKS Jatim Beri Ucapan Selamat ke Khofifah-Emil

"Maka dalam mengendalikan inflasi pangan kita akan melakukan beberapa langkah ekstra bersama TPID Jatim. Diantaranya perluasan kerjasama antar daerah (KAD) dalam lingkup provinsi Jawa Timur dengan provinsi lain, melakukan operasi pasar prioritas yang targeted dan terukur, serta digitalisasi hulu-hilir komoditi pangan," paparnya.

Gubernur juga mengungkapkan bahwa kerjasama antar daerah telah rutin dilakukan oleh provinsi Jawa Timur. Salah satunya melalui kegiatan misi dagang Provinsi Jawa Timur dengan berbagai provinsi di Indonesia yang melibatkan berbagai pihak termasuk para pengusaha dan pedagang.

"Kami ini Hampir setiap bulan melakukan misi dagang, dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur ini salah satunya tersupport sangat signifikan dari misi dan antar pulau antar provinsi," ungkapnya.

Baca Juga: Quick Count SIGI LSI Denny JA: Khofifah-Emil 58,14 Persen Lampaui Risma-Hans dan Luluk-Lukman

Ia juga mengatakan bahwa TPID Jatim akan terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam mendukung upaya pengendalian inflasi pangan baik dengan Kabupaten Kota di Jawa Timur maupun dengan provinsi lain di Indonesia.

Kepada seluruh kepala daerah Kabupaten Kota di Jawa Timur, Gubernur mengajak untuk terus saling update bersama. Bahwa ada suasana yang harus dibangun seperti harapan Gubernur Bank Indonesia yaitu menurunkan *inflasi pangan* maksimal 5 % sampai 6%.

"Kalau saya tentu berharap dibawah itu, saya rasa kerja keras semuanya memungkinkan untuk bisa melakukan stabilisasi harga terutama harga pangan," ucapnya.

Baca Juga: Khofifah-Emil Potong Tumpeng Syukuri Pelaksanaan Pilkada yang Aman dan Kondusif

Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan kondisi dunia saat ini sedang bergejolak. Kondisi ekonomi global sedang menuju resesi, serta geopolitik perang Ukraina dan Rusia mempengaruhi ekonomi dunia karena. Ia mengatakan bahwa hal itu tidak menyerang langsung tapi berdampak kepada Indonesia.

Ia mengungkapkan inflasi di Indonesia sudah hampir 5%, masih lebih rendah dr negara lain, tetapi harus tetap bertahan dalam kondisi saat ini. Sementara

*inflasi pangan* Indonesia mencapai 10,7%, yang seharusnya tidak boleh lebih dari 5%. Dan harus turunkan menjadi 6% atau sampai 5%, karena berimbas langsung ke masyarakat.

Baca Juga: Khofifah-Emil Unggul di TPS Lapas Tuban, Selisih Tipis dengan Risma-Gus Hans

Oleh karenaya melalui GNPIP ini, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan upaya dalam pengendalian inflasi pangan.

"Mari bersama kita gelorakan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan dengan semangat kemerdekaan, proklamasi mensejahterakan rakyat untuk pemulihan ekonomi menuju Indonesia maju," kata Perry.

Di sisi lain, anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo menyampaikan apresiasi atas sinergi GNPIP yang menurutnya akan mendorong berbagai terobosan berbasis gotong royong dan menyatakan 'perang' untuk menekan laju inflasi. Karena gotong royong adalah modal sosial utama yang dimiliki Indonesia dan sudah terbukti pada penanganan Covid-19.

Baca Juga: Gerobak Soto hingga Es Puter Ramaikan Kediaman Khofifah saat Coblosan Pilkada 2024

"Melalui gerakan nasional pengendalian inflasi pangan, kita gelorakan semangat gotong royong yang menjadi modal sosial bangsa kita yang telah teruji di dalam menghadapi tantangan global yaitu penurunan ekonomi dan kenaikan inflasi dan melalui semangat gotong royong ini kita akan berhasil melawan perang melawan inflasi" ucap Andreas.

"Gerakan gotong royong ini harus digaungkan baik oleh TPID level Kabupaten Kota maupun TPID antar provinsi," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan Sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dilakukan dengan Deklarasi Komitmen Bersama Pelaksanaan Operasi Pasar/Pasar Murah secara Serentak.

Serta dilakukan 7 Penandatanganan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan antar pelaku bisnis. Antara lain Gapoktan Bina Mitra Jember - Perumda Tunas Kota Malang, Koperasi Putera Blitar - CV Arfan Agro Perkasa Tasikmalaya, Koperasi Putera Blitar - Koperasi Serba Usaha Ferola Mandiri Jaya NTB, Pemkab. Banyuwangi - Pemkot Malang, Gapoktan Tani Makmur Banyuwangi - Perumda Tunas Malang, Perumda Tunas Malang - PT Food Station Tjipinang Jaya, dan UD. Sumber Asri Sejahtera - PT Food Station Tjipinang Jaya.

Gubernur turut menyaksikan Gerakan Urban Farming – Merdeka 77K dengan cara pemberian bibit cabai secara simbolis berupa Mock Up kepada 5 orang perwakilan kelompok masyarakat oleh Gubernur Bank Indonesia dan Anggota Komisi XI DPR RI.

Hadir dalam kesempatan ini Gubernur Bank Indonesia, Anggota Komisi XI DPR RI, Forkopimda Prov. Jatim, Sekda Prov. Jawa Timur, Sekda Prov. NTB, Asisten Gubernur BI Pusat, Kepala BI se-Jawa, Bupati/Walikota Se-Jatim dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov. Jatim.

Seusai kick off, Gubernur bersama Gubernur BI Perry Warjiyo silaturahmi pesantren di Ponpes Bahrul Maghfiroh. Dalam kunjungannya tersebut, menyempatkan diri untuk menyaksikan beberapa stan pengembangan koperasi ponpes. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO