SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendukung Gerakan Berbagi 10 Juta Bendera Merah Putih yang dicanangkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. Hal tersebut ditunjukkan gubernur dengan berbagi bendera kepada sejumlah elemen masyarakat bersama Mendagri pada tiga hari menjelang Hari Kemerdekaan ke-77 RI di Halaman Gedung Negara Grahadi, Minggu (14/8/2022).
Pembagian bendera ini juga bertepatan dengan HUT Pramuka Indonesia ke-61 yang diperingati setiap tanggal 14 Agustus. Dukungan juga dibuktikan Khofifah dengan pembagian dan pengibaran sebanyak 2.666.950 bendera kepada masyarakat di seluruh Jawa Timur yang dilakukan sejak 2 Agustus dan terus berlanjut hingga kini.
Baca Juga: TPP Khofifah-Emil Umumkan Real Count dari 51.940 TPS di Jatim: Menang 60,41 Persen
Awalnya, gubernur mencanangkan pembagian 77 ribu bendera di kantornya, Jalan Pahlawan 110, Surabaya. Namun, antusiasme berbagai pihak dalam mendukung gerakan ini menjadikan gerakan ini semakin masif.
"Momentum yang sangat strategis di hari Ulang Tahun Pramuka ke-61 ini menguatkan semangat persatuan kita dari berbagai elemen. Pak Mendagri kehadirannya memberikan penguatan. Hadirnya beliau sungguh menjadi semangat luar biasa bagi seluruh elemen strategis di Jatim," kata Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menekankan, dengan mengibarkan bendera yang satu dan sama, simbol persatuan indonesia telah terwujud. Hal ini adalah simbol bahwa masyarakat Jatim dan Indonesia solid berpegang teguh pada semangat kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca Juga: Antusias Pilgub Jatim Tinggi, Lia Istifhama: Legitimasi Kuat Kemenangan Khofifah-Emil
"Menghadirkan toleransi bukan hanya dengan narasi dan orasi, tapi juga dengan pikiran, gerakan dan tindakan nyata. Maka kekuatan moderasi dan toleransi untuk membangun negeri harus dijaga titik ekuilibrium dinamiknya," tuturnya.
Ia menyebut, bendera yang melambangkan identitas negara Indonesia itu diharapkan dapat memupuk rasa nasionallisme, patriotisme, dan wawasan kebangsaan.
"Kita ini bangsa yang besar, plural, toleran, rasa persatuan tidak boleh tergoyahkan," ujarnya.
Baca Juga: Khofifah-Emil Menang Telak di Madura, Haji Her Ingatkan Janjinya ke Masyarakat
Saat di Grahadi, Mendagri didampingi gubernur menyerahkan secara simbolis bendera kepada 12 perwakilan dari berbagai masyarakat, yakni Garda Ojol Jawa Timur, DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jatim, Persatuan Guru Republik Indonesia Jatim, PW Aisiyah Jatim, PW Muhammadiyah Jatim, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Jatim, PW Pemuda Muhammadiyah Jatim, Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jatim, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Jatim, PW Muslimat NU Jatim, Serikat Supir Indonesia, dan Mitra Deradikalisasi Dari Malang.
"Pembagian ini adalah simbol bahwa NKRI harga mati, Indonesia bangsa yang dinamis dan plural. Hati merah putih, gerakan kita merah putih," ungkapnya.
Menurut dia, gerakan pembagian bendera di bulan kemerdekaan akan menjadi bagian penting untuk membangun sinergitas bagi seluruh masyarakat. Hal itu bisa dirasakan, bagaimana animo masyarakat mengambil bendera merah putih begitu antusias.
Baca Juga: Ketua DPW PKS Jatim Beri Ucapan Selamat ke Khofifah-Emil
“Saya rasa gerakan untuk mengibarkan bendera selama Agustus diharapkan mendorong penguatan nasionalisme kita,” ucapnya.
Khofifah menambahkan, gerakan pembagian bendera merah putih merupakan itikad baik sebagai bentuk nasionalisme dan patriotisme bagi bangsa Indonesia.
“Bagaimana kita tidak sekadar mengibarkan bendera merah putih, melainkan semangat merah putih selalu ada di hati, pikiran dan di dalam tindakan kehidupan kita," tegasnya.
Baca Juga: Quick Count SIGI LSI Denny JA: Khofifah-Emil 58,14 Persen Lampaui Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Di akhir rangkaian acara, bersama Mendagri, Gubernur Khofifah mengajak agar momentum 17 Agustus dimanfaatkan untuk memupuk rasa persatuan dan keberagaman dalam NKRI.
Sementara itu, Mendagri mengapresiasi komitmen kuat Gubernur Khofifah dalam gerakan pembagian bendera merah putih. Ia menilai, Gubernur Khofifah sangat antusias menginisiasi pembagian bendera ini kepada masyarakat.
"Yang ingin saya datang karena antusias sekali membuat acara ini adalah Bu Khofifah. Saya sangat menghargai beliau," ucap Mendagri.
Baca Juga: Khofifah-Emil Potong Tumpeng Syukuri Pelaksanaan Pilkada yang Aman dan Kondusif
Ia menyebut, pembagian 10 juta bendera adalah perjuangan yang mudah dibandingkan apa yang sudah dilakukan para pahlawan. Paling penting, kata Tito, adalah menghayati makna dari pembagian bendera ini, karena bagi negara yang plural seperti Indonesia dengan beragam suku, bahasa dan budaya, usaha yang harus dilakukan bersama adalah jangan sampai terpecah.
"Kalau kita sudah solid semua, baru kita bisa membangun dan memperkuat SDM, mengelola sumber daya alam untuk kepentingan rakyat. Banyak contoh negara yang tidak bisa merawat persatuannya sehingga pecah," kata Tito.
"Betapa mahalnya rasa aman saat kita telah kehilangan rasa aman, betapa mahalnya persatuan saat sudah terjadi perpecahan. Maka dari Gedung Grahadi ini, aura persatuan NKRI akan menyebar ke seluruh Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga: Khofifah-Emil Unggul di TPS Lapas Tuban, Selisih Tipis dengan Risma-Gus Hans
Mendagri didampingi gubernur, Kapolda Jatim, Nico Afinta, Dirjen Polpum Bachtiar dan Walikota Surabaya Ery Cahyadi melanjutkan membagi bendera di area tugu pahlawan dan mengakhiri kunjungan di rumah kelahiran Bung Karno sang Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News