SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Dugaan penggelapan dana Program Keluarga Harapan (PKH) milik Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Dusun Burneh, Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang dibenarkan oleh Ketua Kelompok bernama Pandi.
"Dugaan masyarakat atas penggelapan dana PKH yang dilakukan oleh pendamping kepada KPM rasanya mengarah setelah di print out buku tabungan (Butap) ATM PKH," ucapnya saat ditemui di Bank BRI Cabang Sampang, Jumat (19/8/2022).
BACA JUGA:
- Khofifah Sapa Pilar Sosial Jatim: Pendamping PKH, TKSK, dan Tagana Kunci Pengentasan Kemiskinan
- Risma Minta Masyarakat Bantu Kemensos untuk Perbaiki Data Penerima Bansos
- Risma Menangis Ketika Dengar Lansia 90 Tahun di Magetan Tak Terima Bansos
- Wabup Gresik Salurkan Bantuan Pangan dari Badan Pangan Nasional di Kelurahan Kroman
Pandi menjelaskan, sebelum di-print out buku tabungan PKH, pendamping bersumpah tidak mengambilnya. Tetapi, keesokan harinya pendamping itu mengembalikan uang KPM melalui orang tua dan suaminya.
"Dua hari yang lalu saat pertemuan dengan KPM, pendamping ini bersumpah tidak mengambilnya tapi tadi pagi uang KPM sudah dikembalikan," ungkapnya.
Meski dikembalikan, kata Pandi, empat KPM yang awalnya tidak dapat mencairkan bantuan PKH itu mencoba mendatangi Bank BRI Cabang Sampang untuk mengecek secara pasti atau mem-print out buku tabungan.
"Alhasil, memang sesuai dengan keterangan KPM sebelum mengasih kartu ATM kepada pendamping PKH, bahwa ada saldo masuk dan saldo keluar," tambahnya.
Klik Berita Selanjutnya