JEMBER, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyalurkan program perlindungan sosial saat blusukan ke kampung nelayan di kawasan TPI Puger, Jember, Senin (19/9/2022). Saat itu, ia didampingi Bupati Jember, Hendy Siswanto.
Terdapat 50 nelayan di sekitar TPI Puger yang menerima bantuan sosial senilai Rp600 ribu dari gubernur. Bantuan tersebut disalurkan dalam dua tahap dengan besaran masing-masing sebesar Rp300 ribu untuk dua bulan.
BACA JUGA:
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
- Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
- Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
- Relawan Peringatkan Wisatawan yang Mandi di Pantai Paseban Jember dengan Kantong Jenazah
Khofifah berujar, Pemprov Jatim telah menganggarkan dana senilai Rp257 M untuk bantalan sosial. Ia pun meminta percepatan dan keseriusan dari pemerintah daerah setempat dalam melakukan verifikasi data para penerima bantuan untuk menghindari tumpang tindih data.
“Jadi, kalau misalnya nanti pak bupati akan menyiapkan verifikasi data nelayan, supaya tidak tumpang tindih datanya, maka itu akan sangat mempercepat proses penyaluran bansosnya," ujarnya.
Bantalan sosial juga diserahkan untuk masyarakat terdampak di sektor transportasi, yakni berupa pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 100 persen bagi pengemudi angkutan umum orang jenis mikrolet (angkot) dan ojek online (ojol). Gubernur mengatakan bahwa para pengemudi angkot dan ojol di daerah harus disisir menyeluruh untuk membantu akses mereka ke UPT Bapenda terdekat.
"Pada dasarnya semua ojek, baik tradisional dan online, punya hak yang sama, cuma harus ada verifikatornya. Kemarin di kantor Bapenda Jember kami juga melakukan hal yang sama, hari ini juga melakukan hal yang sama. Bedanya jika ojol ada aplikatornya. Jika non-online butuh verifikator," paparnya.
Klik Berita Selanjutnya