Raja Menpawah Serahkan Tanah 6 Hektar untuk Pesantren, Kiai Asep Disambut sebagai Tamu Agung

Raja Menpawah Serahkan Tanah 6 Hektar untuk Pesantren, Kiai Asep Disambut sebagai Tamu Agung Raja Menpawah: Pangeran Ratu Mulawangsa Dr Ir Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim dan Ratu Kenanga Dr dr Arini Mariam, MSc saat menyambut kedatangan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan rombongan di Istana Amantubillah, di Desa Pulau Pedalaman, Kecamatan Menpawah Timur, Kalimantan Barat. Foto: bangsaonline.com

MENPAWAH, BANGSAONLINE.com – Istana Amantubillah berdiri tegak dan gagah. Halamannya luas membentang. Di beberapa tempat ada senjata meriam mendongak, menghadap ke depan. Banyak pusaka dan senjata serta benda-benda bersejarah tersimpan dan terawat rapi.

Ya, inilah salah satu sisa kejayaan Kerajaan Menpawah, di Kalimatan Barat (Kalbar). Istana Amantubillah Menpawah terletak di Desa Pulau Pedalaman, Kecamatan Menpawah Timur, Kalbar.

Dari nama istananya saja sudah jelas: kerajaan Islam. Amanatubillah artinya, aku beriman kepada Allah. Catnya juga didominasi warna hijau, warna Islami. Sementara di pintu gerbang istana ada tulisan: Menpawah Harus Maju, Malu pada Adat.

Pada Senin (19/9/2022), siang hari, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA,  berkunjung ke kerajaan Menpawah. Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu memenuhi undangan Raja Menpawah Pangeran Ratu Mulawangsa Dr Ir Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim dan Ratu Kenanga Dr dr Arini Mariam, M.Sc. Mardan Adijaya merupakan Panembahan XIII Keraton Amantubillah.

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA (jas hitam) dan Raja Menpawah Pangeran Ratu Mulawangsa Dr Ir Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim dan Ratu Kenanga Dr dr Arini Mariam, MSc. Foto: bangsaonline.com)

Hujan deras mengguyur ketika dan rombongan memasuki Istana Amantubillah. Dalam rombongan tampak Wakil Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim, Dr Eng Fadly Usman, Ketua PW Pergunu Kalbar, Jasmin Haris, MPd, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, M Mas’ud Adnan, MSi dan ajudan , Taufik Rohman.

dan rombongan disambut sebagai tamu agung. Artinya, rombongan disambut secara resmi kerajaan. Tak kurang 9 pengeran, disamping para abdi kerajaan yang lain, berdiri berjejer menyambut kedatangan dan rombongan.

Tak lama kemudian Raja Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim dan permaisurinya, Arini Mariam, keluar menyambut . Sang raja mempersilakan duduk di atas alas berupa bantal yang sudah disiapkan.

(Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA duduk lesehan di atas alas bantal yang sudah disiapkan saat disambut Raja Menpawah dan permaisurinya. Tampak juga Ketua PW Pergunu Kalbar Jasmin Haris, MP.d) Foto: bangsaonline.com) 

Raja Mardan mengaku sangat senang bisa datang ke kerajaanya. Ia berterima kasih. Bahkan sang raja kemudian menyerahkan sertifikat tanah seluas 6 hekar untuk diwakafkan menjadi pondok pesantren.

Pembawa acara kemudian mempersilakan menyampaikan sambutan. Kiai miliarder tapi dermwaan itu juga mengaku senang bisa berkunjung ke kerajaan Menpawah. Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu bahkan mengatakan bahwa pertemuan itu adalah kehendak Allah.

Ia mengutip sebuah hadits yang artinya bahwa ruh manusia ibarat tentara yang terlatih yang bisa mendeteksi siapa kawan dan siapa lawan. Nah, pertemuan antara dirinya dengan sang raja adalah pertemuan dua kawan yang dikehendaki Allah SWT.

(Para pangeran dan abdi kerajaan mengawal Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: bangsaonline.com)

Klik Berita Selanjutnya

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO