KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kota Pasuruan menggelar acara bedah buku yang menceritakan figur Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim yang tak lain merupakan Ketua Umum Pergunu, Minggu (25/09/2022).
Dalam acara yang digelar di RM Palem Resto milik Ketua Fraksi DPRD Provinsi Jawa Timur H Muzamil Syafi'i, tepatnya di Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan itu dibedah langsung oleh penulis buku berjudul "Kiai Miliader Tapi Dermawan" tersebut, yakni EM Mas'ud Adnan, Direktur Utama HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com.
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Dalam pemateri itu, Abah Ud sapaan akrab EM Mas'ud Adnan menjelaskan bahwa Kiai Asep dalam satu bulan penghasilanya tembus Rp9 miliar. "Bayangkan dari peserta yang hadir ini ada gak yang berpenghasilan sekian," tanyanya kepada audiens.
Meski demikian, Kiai Asep tersebut orangnya senang bersedekah dan selalu menebarkan keberkahan. Sebagai orang dekatnya, Abah Ud menceritakan bahwa setiap bulan Ramadan, Kiai Asep bersedekah hingga mencapai Rp8 miliar.
Adapun setiap harinya ba'da Salat Subuh berjamaah, ada ratusan orang di sekitar lingkungan pesantrennya mendapatkan pemberian darinya langsung. "Mungkin kalau dikalkulasi per hari sedekah yang dikeluarkan oleh beliau tembus ratusan juta lah," terangnya.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
Abah Ud menjelaskan bahwa Kiai Asep tidak serta merta menjadi miliarder seperti yang dikenal saat ini. Ia menceritakan saat mondok di Buduran, riyadloh (tirakat) yang dilakukannya luar biasa. Karena sejak kecil orang tuanya sudah meninggal, jadi makanan tiap harinya serba kekurangan.
Bahkan setiap malam, ia pergi ke dapur santri mencari sisa nasi yang berserakan di panci untuk dibuat makan. Adapun bekal makanan besok, ia belum tahu harus cari ke mana.
"Tapi, modal keyakinan dan cita-cita tinggi yang mengantarkan beliau jadi orang sukses seperti yang bapak-ibu kenal saat ini," tutupnya.
Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asyari: Pemersatu Umat Islam Indonesia, Khofifah: Dahysat Secara Substansi
Sementara pengakuan Kiai Asep sendiri menjelaskan bahwa sebenarnya ia sendiri kurang setuju dengan judul buku itu. "Tapi saya pikir lagi gak papa lah, sebagai motivasi umat," ungkap Kiai Asep.
Ia mengutip sebuah ayat yang tertera dalam QS Ad Dluha. "Yang artinya bahwa setiap diberi kenikmatan maka sampaikanlah," terangnya dalam penyampaian bedah bukunya tersebut.
Ketua PC.Pergunu Kota Pasuruan Ikhwan Mahmud menjelaskan bahwa peserta undangan hanya dibatasi 100 orang, tetapi yang hadir membludak hingga ke luar halaman.
Baca Juga: Dosen Sosiologi UTM Bedah Buku Potret Perjuangan Ulama Bassra Madura
"Kami ngundangnya terbatas, tapi yang hadir 130 peserta lebih. Sampai ada yang belum kebagian buku," jelasnya.
Adapun peserta yang hadir sebagian besar dari anggota Pergunu, dan lainnya dari tokoh masyarakat setempat. (afa/ari)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News