MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bergerak cepat untuk menyisir berbagai persoalan yang terjadi dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang. Salah satu prirotias gubernur yakni, memastikan korban luka-luka maupun korban meninggal segera tertangani dengan baik.
Oleh sebab itu, pihaknya meninjau langsung korban yang tengah mendapatkan perawatan di RSUD Kanjuruhan dan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Minggu (2/10). Sebelumnya, Khofifah juga melakukan rapat koordinasi di Polres Malang.
Baca Juga: Buka PAACLA 2024, Adhy Karyono Ajak Seluruh Pihak Hapus Pekerja Anak di Jatim dan Indonesia
Dalam agenda tersebut, gubernur ingin memastikan bahwa Pemprov Jatim memberikan perhatian atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang merenggut ratusan nyawa suporter Arema FC. Ia berujar, pihaknya fokus dalam memaksimalkan penanganan korban.
"Apa yang bisa dilakukan pada penanganan korban kita akan maksimalkan. Ini adalah bagian dari empati kami terhadap korban dan keluarga," ujarnya.
Khofifah menegaskan, seluruh biaya pengobatan maupun perawatan jenazah korban di RSSA akan menjadi tanggungan Pemprov Jatim. Sedangkan untuk biaya pengobatan dan perawatan jenazah warga Malang, baik di RSUD maupun RS di wilayah akan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat.
Baca Juga: Khofifah Tumpengan dan Berbagi Pengalaman dengan Penyandang Disabilitas di Kediamannya
"Tadi pagi RS di Malang juga telah melakukan zoom meeting untuk mencari solusi dan koordinasi jika diperlukan tindakan yang membutuhkan rujukan. layanan rujukan bagi korban dengan luka berat akan dilakukan tindakan di RSSA Malang. Kerja cepat koordinasi antar RS di Malang ini luar biasa," tuturnya.
Bagi korban yang meninggal dunia, gubernur memastikan semua prosesnya akan dilakukan dengan maksimal di RSSA. Mulai dari mengidentifikasi jenazah, mencocokkan dengan DNA keluarga, memandikan, mengkafani hingga mensalatkan jenazah bagi yang Muslim.
"Jika nanti setelah dari RSSA akan disalatkan kembali di tempat masing-masing juga dipersilahkan. Tapi, kita berharap pada saat pulang dari RS Saiful Anwar, jenazah dalam kondisi sudah dimandikan dan disalatkan," kata orang nomor satu di Jatim ini.
Baca Juga: TPP Bidang Hukum Khofifah-Emil Apresiasi Laporan KIPP soal Pelanggaran Pilkada di Surabaya
Khofifah menyebut, proses identifikasi jenazah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang bisa dilakukan di Rumah Sakit milik Pemprov Jatim itu. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak RSSA sejak pukul 05.10 WIB tadi.
Salah satu koordinasi tersebut adalah menunjuk RS rujukan bagi jenazah yang belum teridentifikasi. Kemudian diputuskan, di RS Kanjuruhan dan RS Saiful Anwar. Di RSSA sudah ada 17 jenazah yang proses identifikasi sudah selesai. Tapi masih perlu dicocokan dengan keluarga masing-masing.
"Saya ingin menyampaikan khusus yang ditangani oleh RSSA maka semuanya dalam tanggungan pemprov jawa timur," ucap Khofifah.
Baca Juga: Khofifah Ajak Penyandang Disabilitas Jadi Pilar Utama Pembangunan Inklusif
Khofifah menuturkan proses identifikasi dan sinkronisasi jenazah korban insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang akan terus dilakukan.
Per pukul 17.30 WIB, data sementara hasil sinkronisasi dengan dinas kesehatan Kabupaten Malang yang mrngoperasikan krisis center tercatat 125 orang dinyatakan meninggal dunia. Tadi ditemukan double pencatatan beberapa orang. Khofifah menuturkan proses identifikasi dan sinkronisasi jenazah korban insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang akan terus dilakukan.
Tak hanya itu, Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menyampaikan bahwa Pemprov Jatim akan memberikan santunan bagi keluarga korban yang meninggal dunia. Bagi korban yang saat ini menjalani perawatan pun tak luput dari perhatian Gubernur Khofifah. Ia mengatakan telah memberikan santunan sebesar Rp 5 juta rupiah.
Baca Juga: Hari Penghapusan Perbudakan Internasional, Khofifah Ajak Bersinergi Cegah Human Trafficking
"Pemprov akan memberikan santunan takziah masing-masing 10 juta. Sebagian sudah kami sampaikan kepada ahli waris. Kemudian yang luka berat yang dalam tindakan maka pemprov telah memberikan lima juta," jelasnya.
Di hadapan awak media, orang nomor satu di Jatim ini mengatakan bahwa Pemprov Jatim saat ini akan fokus pada penanganan korban selamat serta meninggal dunia sampai identifikasi keluarga selesei. Gubernur Khofifah menuturkan Pemprov Jatim memiliki Rumah Sakit di wilayah Malang yang fasilitasnya terbilang lengkap.
"Karena Rumah Sakit Saiful Anwar, relatif peralatan dan tenaga medisnya cukup lengkap," imbuhnya.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sesuaikan Kenaikan UMP 6,5 persen
Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengapresiasi langkah sigap RSSA Malang untuk memberikan pelayanan maksimal. Utamanya bagi korban luka berat yang menderita patah tulang dan lain sebagainya.
"Ketika kami kesana kira-kira jam 10.30 WIB itu, tindakan sudah diberikan setelah dirontgen dan seterusnya. Misalnya yang ada refraksi ya langsung di Gips, dan setelah itu mereka bisa masuk ke ruang rawat inap," kata Khofifah.
Tak hanya itu, orang nomor satu di Jatim ini menyampaikan bahwa berbagai upaya terus dilakukan Pemprov Jatim bersama Pemkab. dan Pemkot Malang juga Kodam ,V Brawijaya dan Polda Jatim. Dirinya mengatakan akan terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak-pihak terkait.
Baca Juga: Khofifah Ingatkan Pentingnya Perlindungan dan Pelestarian Mamalia Laut di Hari Konvensi Ikan Paus
"Kami terus berusaha dan memastikan semua dalam proses penanganan terbaik dari kami, dari pemprov maupun dari pemkab dan pemkot malang," ucapnya.
Gubernur Khofifah didampingi Sekdaprov Jatim dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim secara langit turun meninjau di RSUD Kanjuruhan dan RSSA Malang. Atas terjadinya insiden ini, Khofifah menyampaikan duka cita mendalam dan mendoakan korban serta keluarga yang ditinggalkan. Ia menegaskan bahwa harus ada pembelajaran yang diambil dari insiden semalam.
"Kami semua tentu merasakan duka yang sangat mendalam, Jawa Timur berduka bangsa Indonesia juga berduka dan dunia olahraga kita juga berduka," ucapnya.
Baca Juga: Berikut Pesan Pj Gubernur Jatim saat Buka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia XXIII 2024
"Tentu ini menjadi pembelajaran sangat berharga bagi kita semua, bahwa semua kita mencintai olahraga, mencintai bola dan kita mencintai bagaimana suasana pertandingan bola yang bisa memberikan suasana yang membahagiakan bagi kita, semua ini pembelajaran yang penting bagi kita semua," pungkasnya.
Sementara itu senada dengan Gubernur Khofifah, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy menyampaikan, saat ini yang menjadi fokus utama adalah penangan korban selamat. Dan ia berjanji akan menangani peristiwa ini hingga tuntas.
"Ini sekarang kita tahap darurat insiden dulu, kita tangani secara tuntas itu akan kita bicarakan selanjutnya, kita tangani dulu ini yang jadi korban, kita tuntaskan dulu," kata Muhadjir Effendy di RSUD. Kanjuruhan Malang.
Selain itu ia juga mengimbau kepada Bupati Walikota yang warganya menjadi korban insiden ini untuk memberikan perhatian dan santunan kepada mereka.
Atas nama pemerintah dan secara pribadi ia mengucapkan belasungkawa untuk mereka yang telah meninggal dan juga prihatin. Ia juga menyesalkan terjadinya peristiwa ini terlebih terjadi saat Indonesia memulai kembali even-even sepakbola yang sempat terhenti akibat pandemi.
"Mudah-mudahan ini pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi," tutupnya.
Di sisi lain Direktur Utama RSSA Kohar Hari Santoso mengatakan, bahwa Gubernur Khofifah telah datang untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban meninggal dan menemui sejumlah korban yang dirawat di RSSA Malang. Ia menuturkan banyak korban meninggal dunia yang didominasi karena berdesakan, terjatuh dan mengalami trauma kepala dan dada.
"Berdesakan, trauma kepala dan dada, Terinjak, Tertekan dadanya, Terjatuh juga," kata dr. Kohar. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News