SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur (Jatim) menyampaikan belasungkawa dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang merenggut ratusan nyawa suporter Arema FC. Bendahara GP Ansor Jatim, Muhammad Fawait, mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan tidak saling menyalahkan.
"Sikap GP Ansor Jatim jelas, ikut berbelasungkawa. Kami mengimbau, semua pihak menahan diri, tidak saling serang dan saling menyalahkan. Menurutnya, ini adalah suatu musibah," kata pria yang akrab disapa Gus Fawait ini, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Ia mendukung langkah pemerintah yang akan membentuk tim independen pencari fakta untuk menyelidiki tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang hingga tuntas. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember itu meminta masyarakat menyerahkan pengusutan tragedi Kanjuruhan ini kepada negara.
"Saat ini di media sosial banyak beredar berbagai narasi terkait tragedi Kanjuruhan. Ada yang menyalahkan suporter, ada yang menyalahkan polisi, ada yang menyalahkan panpel. Saya kira ini harus dihentikan, kita serahkan pada tim pencari fakta yang bersifat independen," tuturnya.
Saat ini, kata Fawait, Komnas HAM sudah turun, demikian pula Kompolnas, dan Mabes Polri. Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini mengungkapkan, yang menjadi prioritas pemerintah sekarang ialah nasib keluarga yang meninggal dunia atau luka-luka, karena negara harus hadir untuk meringankan beban mereka.
Baca Juga: Gandeng LBH Ansor dan KPAI, Pemkot Mojokerto Gelar Penyuluhan Hukum
"Saya monitor, bu gub sudah menemui korban tragedi Kanjuruhan dan menyatakan pemprov akan menanggung biaya perawatan dan memberi santunan bagi yang tewas. Ini langkah baik, sebuah empati yang menunjukkan negara hadir. Saat ini kita harus membangun optimistis kepada publik," urai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim tersebut. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News