KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Seorang mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) dari Kediri, Chofifah Ayu Kusumaningtyas, sukses melahirkan gagasan kreatif dan inovatif di bidang kewirausahaan fesyen hingga ke luar pulau, yakni Ulitha Hijab. Produk ini bertujuan untuk membangkitkan kesejahteraan penjahit lokal serta mengenalkan budaya Nusantara.
"Sekarang saya bersama rekan mahasiswa yang lain yakni Azka Chusniah Fitrah dan Lidya Ayu Sukmawandira, dibimbing oleh Dosen Diansanto Prayoga, sedang berada di tahap pelaksanaan rencana pengembangan usaha yang sudah disusun sebelumnya," kata mahasiswi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair itu, Minggu (9/10/2022).
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
Saat ini, Chofifah (sapaan akrabnya) tengah mengikuti Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022 yang diselenggarakan oleh Dikti dan berhasil lolos ke tahap pendanaan. Kegiatan tersebut akan bermuara pada Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Awards yang diselenggarakan pada 23-25 November 2022 di UPN Veteran Surabaya.
Ia memaparkan, Ulitha Hijab telah berdiri sejak 2020 dengan produk utama berupa daily hijab. Namun dalam perkembangannya, Chofifah bersama tim ingin meningkatkan inovasi sehingga lebih menarik dan memiliki cultural value.
"Dalam program kewirausahaan ini, kami mengusung tema 'Nusantara Bercerita dalam Selembar Hijab' karena masih jarang sekali hijab printing lokal yang menggunakan motif nusantara. Kebanyakan mereka lebih memilih tema flora atau keindahan kota di mancanegara. Padahal, kalau kita mau mengenal nusantara lebih dekat lagi, pasti tidak kalah menarik dan tidak kalah indah,” paparnya.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Hingga saat ini, lanjut Chofifah, wirausaha yang dijalankannya itu telah berhasil memproduksi ribuan hijab yang dipasarkan hingga ke berbagai pulau. Meski demikian, keberhasilan itu tidak ia raih tanpa kendala.
"Membangun bisnis di tahun 2020 tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kami dan tim, lantaran waktu itu sedang merebak pandemi Covid-19," tuturnya.
Ia mengaku sempat mengalami kendala lantaran proses produksi dan pemasaran yang terganggu. Namun, Chofifah dan rekannya tidak lantas menyerah. Justru mereka melakukan evaluasi dan perbaikan selama menunggu situasi berjalan kembali normal.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
“Sebagai pemula, dengan merebaknya Covid-19 tentu kami cukup kesulitan untuk beradaptasi, sehingga kami terpaksa berhenti produksi selama lima bulan. Di sela-sela itu, kami terus melakukan evaluasi terhadap produk hijab yang sudah kami pasarkan. Kemudian di bulan Agustus 2020, kami mulai kembali proses produksinya dengan pembaruan kualitas hijab dan perluasan market online,” ungkapnya.
Keberhasilannya dalam membangun inovasi wirausaha itu tidak berhenti sampai di sini. Ke depan, ia dan tim berharap dapat merealisasikan rencana pengembangan selanjutnya serta dapat terus melahirkan inovasi baru di bidang fesyen muslim.
"Dalam proyek pengembangan usaha ini, saya dan tim berharap bisa lolos ke tahap final dan bisa mengharumkan nama Unair dengan meraih juara di ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Award 2022 di bulan November mendatang," kata Chofifah sembari berharap usaha yang dirintisnya semakin berkembang dengan melahirkan inovasi-inovasi baru di bidang fesyen muslim. (uji/mar)
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News