GRESIK, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan sidak harga dan operasi pasar di Pasar Baru Gresik, Senin (17/10/2022). Langkah ini untuk mengantisipasi inflasi (kenaikan) harga komoditas di pasar yang bisa mengurangi daya beli masyarakat.
Bersama Kepala Disperindag Jatim, beberapa kepala OPD pemprov, dan Wakil Bupati Gresik, Gubernur Khofifah melakukan mengecek harga bahan pokok yang ada di Pasar Baru.
BACA JUGA:
- Khofifah-Emil Kantongi Rekom dari PKS untuk Pilgub Jatim 2024
- Kantongi 7 Rekom untuk Pilgub Jatim 2024, Khofifah Sebut Ada 8 Partai Pendukung
- Pria asal Jombang Meninggal Dunia Usai Terlindas Truk di Driyorejo Gresik
- Ikuti Proses Coklit di Kediamannya, Khofifah: Sangat Penting dalam Proses Pilkada Serentak
Dalam tinjauan kali ini, Khofifah mendapati kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Yaitu telur ayam dan beras.
Harga telur naik Rp3.000 menjadi Rp26.000 per kg dari semula Rp23.000. Sedangkan harga beras per 25 kg semula Rp250.000 menjadi Rp260.000.
"Yang kita lihat pergerakan harga di pasar ini pertama adalah kenaikan harga telur ayam di atas HET, dan yang kedua adalah kenaikan beras," tegas Gubernur Khofifah.
Sementara harga bahan pokok lainnya cenderung di bawah HET. Seperti harga bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe keriting, dan minyak goreng curah.
Harga minyak goreng curah di Pasar Baru sudah turun menjadi Rp12.000 per liter. Sementara HET-nya adalah Rp14.000.
"Karena HET Rp14.000 untuk 1 liter, di sini rata-rata Rp12.000 per liter. Jadi kalau Satu botol Rp18.000, maka itu satu setengah liter," katanya.
Gubernur Khofifah menerangkan bahwa harga volatile food di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik berpotensi mengalami kerentanan. Oleh sebab itu, ia menilai penting untuk menjaga stabilisasi harga pada item-item tertentu.