MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tiga proyek jalan dan sebuah jembatan di Kabupaten Mojokerto dalam posisi kritis, lantaran sudah memasuki tenggat waktu.
Keempat pekerjaan yang bernilai miliaran rupiah yang habis akhir November tersebut, kini jadi atensi khusus Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
Pengampu proyek rekonstruksi jalan dan pemeliharaan tersebut, tengah melecut keempat rekanannya tersebut. Keempatnya diwajibkan menyetor progress mingguan kepada PUPR.
“Kita menggelar rapat mingguan untuk mengetahui progress keempat pekerjaan tersebut. Kami berharap kontraktor itu menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu atau didenda,” tegas Kepala DPUPR Kabupaten Mojokerto, Reynaldi di ruang kerjanya, Selasa (8/11/2022).
Kabid Bina Marga, Hendri Surya mengungkapkan, pihaknya kini menempatkan pengawas untuk upaya pengawasan dan pendampingan di keempat lokasi proyek tersebut.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
“Istilahnya kami melakukan monitoring khusus. Empat proyek ini perlu atensi khusus karena materialnya masih banyak,” katanya.
Keempat proyek tersebut, yaitu pengaspalan jalan Wringinrejo-Kedung Maling, Kecamatan Sooko sepanjang 1,4 km senilai Rp5 miliar lebih, pemeliharaan berkala jalan raya Brangkal-Badung sepanjang 3 km senilai Rp7 miliar lebih, pengaspalan jalan Tegalan-Sidolegi, Kecamatan Trowulan Rp2 miliar lebih dan pembuatan akses jembatan Pacet-Made, senilai Rp4 miliar lebih.
“Kendalanya adalah akses dan kemampuan kontraktor. Seperti proyek jembatan Made terkendala cuaca dan lahan. Kerja sehari cuma bisa dilakukan setengah hari karena siang sudah hujan. Belum lagi akses menuju lokasi sepanjang 400 meter itu adalah tanah. Lahannya ekstrem,” paparnya.
Baca Juga: Khofifah dan Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus kepada Korban Banjir di Mojokerto
“Kontraktornya yakin dan komitmen untuk menyelesaikannya,” tambahnya.
Proyek jembatan ini, merupakan proyek vital karena penghubung jalur alternatif menuju kawasan wisata air panas Padusan. Menurutnya, proyek ini nantinya diharapkan dapat mengurai kemacetan di depan pintu masuk lokasi pemandian air panas Padusan.
Hendri menjelaskan kondisi jalur tersebut masih tanah. “Masih tanah, sudah ada aspal tapi baru 1 dari 3 km panjang jalan keseluruhan. nantinya akan dicor dengan dana APBD 2023 meski bertahap belum sepenuhnya,” urainya
Baca Juga: Wabup Mojokerto Hadiri Paripurna Penyampaian Nota Penjelasan 5 (Lima) Raperda Inisiatif DPRD
Pembukaan jalur baru ini nantinya akan menambah akses menuju wisata air panas Padusan. Saat ini ada tiga akses menuju obyek wisata air panas, yakni Claket, Made dan Padusan. Pihak Pemkab Mojokerto memplanning pembukaan satu akses lagi ke arah yang sama yakni akses Mligi, Desa Sembung. (yep/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News