Hari Pahlawan di FISIP Unair, Gus Kikin Bahas Resolusi Jihad, Nisful Laila Bicara Ekonomi Kreatif

Hari Pahlawan di FISIP Unair, Gus Kikin Bahas Resolusi Jihad, Nisful Laila Bicara Ekonomi Kreatif KH Abdul Hakim Mahfud (Gus Kikin) saat menjadi pembicara dalam National Symposium On Youth Spirit: Ushering Indonesia Golden Era 2045 yang digelar BEM Fisip Unair di Aula Soetandyo Fisip Unair Surabaya, Jumat (11/11/2022). Foto: bangsaonline.com

Jumlah pasukan pejuang itu, tegas , sangat besar. Cicit Hadratussyaikh Kiai Hasyim Asy’ari itu mengutip data yang dilansir Jepang dalam buku Pertumbuhan dan Perkembangan NU yang ditulis Choirul Anam.

“Tahun 1942 Jepang mendata bahwa 25.000 ulama/tokoh Jawa-Madura adalah santri Hadratussyaikh,” tulis dalam makalahnya. Ini mudah dipahami, karena ulama-ulama besar di Jawa dan Madura, terutama pengasuh pesantren, santri Hadratussyaikh.

Hanya saja, tegas , banyak masyarakat yang belum tahu tentang peran penting ulama pesantren karena dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yang lama tak pernah ditulis. Karena itu ia berharap generasi muda, terutama para mahasiswa, banyak mempelahari sejarah pahlawan Indonesia agar bisa meneladani perjuangan, pengorbanan dan pengabdian mereka.

Ia juga berharap para mahasiswa meneladani para pejuang Indonesia, terutama para ulama. Sebab, tegas , para mahasiswa sekarang inilah yang akan menjadi pemimpin pada 2045 nanti. Karena itu ia mengingatkan agar menata niat dan motivasi perjuangannya.

“Kita jangan menuntut dari apa yang kita perjuangkan. Tapi hanya untuk pengabdian,” katanya. Sebab pahlawan kita murni berjuang untuk Indonesia. “Mereka hanya berpikir tentang mempertahankan Indonesia,” kata .

Sementara Prof Dr Hj Nisful Laila, SE, M.Com banyak membahas ekonomi kreatif. Wakil Dekan II FEB Universitas Airlangga itu mengignatkan pentingnya para mahasiswa berpikir inovatif dan kreatif. Ia mengajak para mahasiswa untuk mendirikan start-up berbasis teknologi. Ia juga mengajak para mahasiswa memberdayakan ekonomi desa dengan menciptkan produk kreatif.

Selain itu, tegas Nisful Laila, mahasiswa harus meningkatkan partisipasi dalam program pengabdian masyararakat pada sektor ekonomi kreatif.

“Kalau KKN jangan hanya membuat WC seperti mahasiswa-mahasiswa sebelumnya. Mahasiswa harus menjadi agent of change,” kata Nisful Laila.

Menurut dia, mahasiswa atau pemuda juga harus ikut memberikan solusi atas masalah keterbatasan modal sektor UMKM melalui ide pembiayaan berbasis fintech.

Ia mencontohkan kebijakan ekonomi kreatif Jepang dalam membantu UMKM. “Saya pernah empat tahun tinggal di Jepang. Sparepart mobil Mazda itu tak boleh dibikin pabrik besar. Tapi harus dibuat oleh rumah tangga,” kata perempuan berjilbab itu.

Menurut dia, warga negara-negara maju juga mulai memiliki kesadaran tentang pentingnya mengatur waktu untuk memakai handphone (HP). “Mereka mulai menjauhi HP. Karena orang yang bermain HP kadang tak menghormati orang lain,” katanya.

Selain dan Nisful Laila, juga tampil Menteri Pariwisata dan Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Hanya tiga pejabat itu bicara secara virtual. Sementara Dekan FISIP Unair diwakili Wakil Dekan Irfan Wahyudi, S.Sos, M.Comm, Ph.D. (mma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO