GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik mendukung produksi massal eco enzyme yang berbahan dari sampah organik. Langkah ini untuk mengurangi keberadaan sampah di Kota Pudak.
Untuk mendukung hal tersebut, Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah bersama Ketua TP PKK Gresik, Nurul Haromain Ali Fandi Akhmad Yani, ikut memproduksi massal Eco Enzyme di Gedung Pramuka, Kamis (1/12/2022).
BACA JUGA:
- Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
- Diduga Pemicu Kerusuhan H-1 Lebaran, Dua dari Sepuluh Remaja di Gresik Diamankan Polisi
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari perwakilan 18 kecamatan se-Kabupaten Gresik. Ditambah partisipasi dari Pramuka Kwartir Cabang Gresik dan Relawan Eco Enzyme Indonesia (REEI) Gresik.
Bu Min (sapaan akrab Wakil Bupati Gresik) mengatakan bahwa program CSR dari PT Smelting untuk menjaga lingkungan ini merupakan sebuah langkah yang cemerlang. Sebab, upaya melestarikan lingkungan penting dilakukan untuk menanggulangi kerusakan maupun bencana alam.
"Ini sangat luar biasa, karena kita bisa mengurangi sampah. Karena sampah ini sudah menjadi fokus utama tidak hanya di Gresik tapi juga dunia. Makanya, apabila ada inovasi Eco Enzyme seperti ini ayo kita saling bersinergi dalam mensukseskannya," tuturnya.
Ia menjelaskan, produksi Eco Enzyme dapat menjadi media Pramuka dalam mengembangkan diri di sektor kebersihan lingkungan.
"Produksi Eco Enzyme yang dilakukan di Gedung Pramuka ini akan diawasi prosesnya oleh anggota Pramuka sendiri. Ini juga merupakan sebuah kesempatan dalam membentuk Pramuka yang produktif menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.
Sementara itu, Nurul mengatakan bahwa tempat pembuangan akhir (TPA) Gresik saat ini sudah penuh. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat di Kota Pudak dalam pengendalian sampah.
"Kita juga harus mensosialisasikan pengolahan sampah kepada masyarakat dengan metode 3R, reduce (mengurangi), re-use (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang)," tuturnya.