Hari Disabilitas Internasional, Gubernur Khofifah Ingin Mereka Jadi Pilar Pembangunan Inklusif

Hari Disabilitas Internasional, Gubernur Khofifah Ingin Mereka Jadi Pilar Pembangunan Inklusif Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama salah seorang anak disabilitas. Foto: Humas Pemprov Jatim

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Inilah harapan Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa terhadap penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus. Ia ingin mereka turut menjadi pilar utama pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Harapan itu ia ungkap dalam rangka Hari Internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember.

“Harapannya para penyandang disabilitas, utamanya di Jatim, dapat menjadi bagian masyarakat yang berperan aktif mewujudkan tatanan dunia yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan, khususnya di masa pasca COVID-19,” tegas Gubernur saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (3/12) pagi.

Semangat mewujudkan pembangunan yang inklusif itu sejalan dengan tema yang diusung dalam peringatan Hari Internasional tahun ini yaitu, _’Transformative Solutions for lnclusive Development the Role of lnnovation in Fuelling an Accessible and Equitable World’_ atau Partisipasi Bermakna Menuju Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan.

Menurut , pembangunan dan renovasi infrastruktur di Jatim terus berfokus pada inklusi sosial dengan penyediaaan fasilitas ramah disabilitas. “Seperti tempat-tempat pelayanan publik yang bisa diakses oleh kursi roda serta tanda-tanda yang dapat dipahami oleh disabilitas sensorik,” tutur Gubernur perempuan pertama Jatim ini.

Pembangunan bersifat inklusi ini, tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan ramah disabilitas, tetapi juga sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap peningkatan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas. Dirinya menekankan bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat harus menyeluruh, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas.

“Pemprov akan terus berupaya dan bertindak untuk menyeimbangkan relasi, mengurangi kesenjangan dan memastikan persamaan hak, peluang, habituasi dan aksesibilitas fasilitas umum baik pada aspek pendidikan, pekerjaan, kewirausahaan, dan layanan-layanan publik lainnya,” lanjut Gubernur .

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pemprov Jatim, hingga penghujung tahun 2022, Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan di Jatim, diwujudkan melalui Program Asistensi Sosial Penyandang (ASPD) dengan total nilai bantuan sejumlah Rp 14,4 M dengan sasaran prioritas 4.000 Penyandang disabilitas berat. Bantuan sosial yang diberikan berupa pemenuhan tambahan nutrisi dan terapi sebagai upaya peningkatan taraf kesejahteraan sosial Penyandang yang derajat kedisabilitasannya tidak dapat direhabilitasi.

Lihat juga video 'Persiapan ke Piala Dunia, Timnas Disabilitas Sepak Bola Latihan di Pasuruan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO