Jelang Nataru dan Jaga Stabilitas Harga, Pemprov Jatim Gelontor 300 Ton Beras

Jelang Nataru dan Jaga Stabilitas Harga, Pemprov Jatim Gelontor 300 Ton Beras

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Beberapa pekan terakhir, harga bahan pokok di Jawa Timur masih stabil. Kondisi tersebut merupakan dampak dari berbagai strategi yang diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kebijakan itu akan terus berlangsung hingga akhir tahun. Termasuk peringatan Natal pada Minggu (25/12) mendatang.

Iwan, Plt Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jawa Timur memastikan program tetap berlangsung pada hari Natal. Karena itu, dia meminta masyarakat tidak perlu panik. ‘’Mereka masih bisa menikmati program tersebut,’’ katanya.

Baca Juga: Jelang Nataru 2025, Diskopumdag Tuban Monitoring Bahan Pokok di Pasar Tradisional

Biasanya, kebutuhan masyarakat jelang meningkat. Sebagian besar masyarakat memproduksi makanan untuk peringatan Natal dan pesta akhir tahun. Stok bahan pokok yang disiapkan untuk Natal, antar lain 300 ton beras, 40 ribu liter minyak goreng, dan 30 ton gula.

Pemerintah provinsi Jawa Timur sejak awal sudah melakukan langkah antisipasi. Stok bahan pokok dikuatkan. Dengan begitu, ketersediaan barang di pasar aman. Harga ke konsumen juga tetap stabil.

Penggelontoran bahan pokok itu berlangsung pada 25 pasar tradisional di Jawa Timur. Selain itu, pedagang yang menjadi mitra turut buka melayani masyarakat. Harapannya, tidak ada kelangkaan barang pada Natal dan jelang Tahun Baru.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Dirut PT Jatim Graha Utama (JGU) Mirza Muttaqien, selaku pelaksana program menambahkann, yang digelar sejak akhir September lalu cukup mendapat respon dari masyarakat.

"Terbukti, penjualan bahan pokok melalui program tersebut cukup besar,"katanya.

Rinciannya, beras terjual sekitar 1.300 ton. Lalu minyak goreng 435 ribu liter lebih, gula lebih dari 281 ribu kilogram, bawang merah 3 ribu kilogram lebih, dan cabe rawit 7 kuintal lebih. Jumlah itu dipastikan bakal bertambah. Sebab, program masih berlangsung dan kebutuhan masyarakat cukup besar.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Sebelumnya, program yang merupakan perwujudkan inisiatif, kolaborasi, dan inovasi (IKI) itu mendapat apresiasi BPS Jawa Timur. Momentum penerapan program tersebut sangat tepat. Yakni pasca kenaikan harga BBM. Penggelontoran bahan pokok melalui mampu menjaga stabilitas harga. Daya beli masyarakat juga tetap terjaga. Dengan begitu, laju inflasi berhasil ditekan. (dev/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO