"Enggak. Udah enggak ada, enggak ada", tutur Presiden Jokowi.
Hingga 15 Januari 2023, hampir 60.000 angka kematian terkait Covid-19 dilaporkan di China sejak negara tersebut menghapus pembatasan zero-Covid pada awal Bulan Desember 2022 lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menghubungi pemerintah Beijing untuk dapat lebih terbuka dengan angka-angka tentang virus Covid-19 dan kematian ditengah lonjakan saat ini. Hal itu disebabkan oleh China hanya memasukkan kematian yang disebabkan oleh kegagalan pernapasan akibat Covid-19 dalam jumlah kematian akibat virus corona.
Dari hampir 60.000 kematian, 5.504 diantaranya disebabkan oleh gagal napas akibat virus Covid-19.
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News