Pengusaha Vas Bunga Serabut Kelapa Pamekasan Ternyata Lulusan WUB dan Sebut Pemda Pura-pura Buta

Pengusaha Vas Bunga Serabut Kelapa Pamekasan Ternyata Lulusan WUB dan Sebut Pemda Pura-pura Buta Pembuatan Serabut kelapa menjadi vas bunga dan sandal di kecamatan Desa Gegeh, Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Serabut kelapa dijadikan kerajinan vas bunga dan sandal, hingga tembus pasar internasional tanpa bantuan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, ternyata pemilik usaha pernah mengikuti Pelatihan Wirausaha Baru (WUB) tahun 2021 lalu.

"Saya pernah mengikuti pelatihan WUB pada tahun 2021 yang lalu," kata Warid, Pemilik Usaha Kerajinan vas bunga dan sandal yang berada di Desa Gegeh, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan.

Ia mengatakan, dirinya pernah mengajukan proposal ke Dinas Koperasi (Dinkop) tahun 2020, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) di tahun 2022, namun hingga sampai saat ini, tidak ada bantuan apapun.

"Kemarin 2021, bilang telat di ajukan ke diskop katanya di 2022 positif setelah 2022 programnya gak ada ganti bappeda yang datang sudah ada janji di 2022 akhir, 2022 hilang kabarnya baru bulan kemarin di panggil saya di ikutkan di 2024 kan saya bingung kalau tidak ada kejelasan gimana-gimananya dokumentasi proposal sudah masuk ujung-ujungnya nihil," tegasnya.

"Padahal di Desa itu ada bumdes malah yg sering saya lihat kepala desa yang dapat bantuan, kayak mesin bahkan kemarin ada wamira padahal alat itu tidak jalan tidak bermanfaat bagi masyarakat," lanjutnya.

Ia juga menegaskan, bahwa dirinya tidak pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah kabupaten Pamekasan. Bahkan, menurutnya, pemda pura-pura buta, padahal dirinya sudah pernah konsultasi.

"Kalau tanggapan ada cuman tidak ada progres giman ilang purna secara berjalannya waktu saya dari 2020-2023 masih nihil," jelasnya Kepada BANGSAONLINE.com melalui whatsapp.

Pengusaha muda asal Pamekasan ini juga menjelaskan, proses pengirimannya yang menggunakan jasa pengiriman exportir, dan untuk mendapatkan serabut kelapa dari petani dan penjual kelapa, mungkin bagi mereka dianggap sampah.

"Harapan saya sangat berharap kabupaten bisa mensupport fasilitas ke usaha ini seperti teman saya di jember bisa berkembang dan export atas nama kabupaten dan rakyat terutama desa mengurangi pengangguran," harapnya.

Adanya usaha tersebut, ia menegaskan, dapat mengurangi pengangguran di Kabupaten Pamekasan, khususnya masyarakat yang berada di pelosok desa dan membantu perekonomian masyarakat. (dim/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO