SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan data tahun 2023, angka laka lantas di Sidoarjo mencapai 450 lebih kecelakaan. Angka tersebut, meningkat dibanding pada dua bulan awal tahun 2022 yang hanya 350 laka saja.
Hal ini, menjadi evaluasi Satlantas Polresta Sidoarjo untuk menekan angka laka lantas.
Baca Juga: Polresta Sidoarjo Gelar Gebyar Polisi Sahabat Anak
Kanit Gakkum Laka Satlantas Polresta Sidoarjo, Iptu Ony Purnomo mengatakan, untuk bulan Februari, jumlah laka di Sidoarjo mencapai 217 kejadian.
"Meski kalau dibandingin Januari memang turun, kalau di dibandingkan tahun lalu jumlahnya meningkat," ungkapnya.
Menurutnya, dari 217 laka dalam bulan Februari tersebut, terdapat 12 orang meninggal dunia, dan 254 orang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Sopir Tidak Konsentrasi, Bus Mira Seruduk Dua Motor di Raya Ketegan Sidoarjo
"Kalau Januari hanya ada sembilan saja," tuturnya.
Ia menyebut, kebanyakan laka yang terjadi pada Januari dan Februari ini diakibatkan oleh kelalaian pengendara sendiri.
Di sisi lain, laka tunggal paling mendominasi kejadian dalam dua bulan terakhir.
Baca Juga: Mahasiswi Sidoarjo Tewas Usai Dihantam KA GBMS di Perlitasan Tanpa Palang Pintu
"Kalau di Januari ada 74 laka tunggal di Februari ada 81 kejadian, penyebabnya bisa jadi ngantuk, lalai, ini termasuk jalan kejadian laka jalan berlubang pada Februari kemarin," imbuhnya.
Ia juga mengatakan, tempat kedua disusul jenis laka tabrak samping, dimana korban yang gagal menyalip lalu jatuh dan terlindas oleh kendaraan di sampingnya.
"Seperti laka Bus yang di Taman, itu kan sebenarnya pemotor yang mau nyalip dari kiri lalu tertenggor bus," kata Ony.
Baca Juga: Satlantas Polresta Sidoarjo Tanamkan Budaya Tertib Lalu Lintas Sejak Dini
Akibat tingginya laka di Kota Delta ini, Ony menuturkan, pihaknya sudah melakukan analisa pada jam-jam rawan kecelakaan. Dari data yang dihimpun Unit Laka Satlantas Polresta Sidoarjo, kejadian laka paling sering terjadi pada pagi dan sore hari.
"Memang sebagian besar terjadi saat jam pulang dan berangkat kerja, kendaraan volume menumpuk saling berusaha mendahului oleng tertabrak, disatu sisi aspek kelelahan saat pulang kerja," jelasnya.
Ia menuturkan, karena kecelakaan tersebut terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja, 80 persen korban merupakan karyawan atau pegawai pabrik.
Baca Juga: Pengemudi Ojol Tewas Terlindas Truk di Simpang Tiga Pawindo Krian Sidoarjo
"Dan disusul dengan anak sekolah," tambahnya.
Sementara itu, Unit Laka Satlantas Polresta Sidoarjo, juga memetakan titik-titik rawan laka, atau blackspot. Dari analisis tersebut, Satlantas Polresta Sidoarjo, akan berupaya melakukan imbauan kepada masyarakat maupun pengguna jalan.
Ony juga berharap, nantinya akan ada rambu imbauan atau spanduk terkait titik rawan laka ini.
Baca Juga: Polisi di Sidoarjo gelar Sosialisasi dan Baksos ke SD Terpencil saat Operasi Zebra Semeru 2024
"Dari dua bulan terakhir, yang memang paling sering terjadi di Taman, Krian, dan Jalan Ahmad Yani sekitaran Aloha sampai Buduran dengan dominasi korban adalah pemotor," jelasnya.
Menurutnya diperkirakan dalam dua bulan awal tahun ini setidaknya kerugian materi akibat laka mencapai Rp.137 juta. (cat/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News