KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menyerahkan sertifikat Prima 3 kepada Komunitas Hidroponik Kota Kediri (Kohikari) di Honaya Farm Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kamis (9/3/2023) .
Sertifikat Prima 3 ini untuk empat komoditas, yakni, selada air, pokcoy, bayam hijau, dan bayam merah. Selain penyerahan sertifikat juga dilakukan penandatanganan kontrak kerja antara Kohikari dan Golden Swalayan, Hypermart, Samudra, dan Superindo.
Baca Juga: Pesan Pj Wali Kota Kediri saat Resmikan Pojok Baca Digital
"Alhamdulillah sekarang mereka tersertifikasi dan ke depan akan dinaikkan menjadi prima 2. Ini menandakan bahwa sayur hidroponik yang mereka jual ini layak untuk dikonsumsi. Tidak ada timbal, bakteri ecoli, dan kandungan berbahaya lain. Jadi siap dikonsumsi dan aman," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengatakan di Kota Kediri memang minim lahan luas untuk bercocok tanam. Tetapi masyarakat Kota Kediri gemar menanam. Urban farming menjadi jawaban bagi masyarakat di perkotaan. Semakin hari masyarakat semakin banyak yang menanam hidroponik.
"Ini merupakan suatu hal yang positif karena ada nilai ekonomi juga dari kegiatan hidroponik ini. Memang butuh effort, tapi hasilnya memang luar biasa bagus. Kuncinya teman-teman ini harus konsisten," ungkapnya.
Baca Juga: Tudingan Upeti ke APH Resahkan Penambang Pasir Tradisional di Semampir Kediri
Wali Kota Kediri menambahkan tugas dari Pemerintah Kota Kediri adalah mencari pasar bagi produk hidroponik ini. Dengan kontrak kerja yang telah ditandatangani, tentu pasar dari sayuran hidroponik akan lebih luas. Apalagi saat ini permintaan masyarakat terhadap sayur hidroponik meningkat.
Terlebih, saat ini masyarakat mulai memiliki awareness terhadap makanan yang dikonsumsi. Sayur hidroponik ini memiliki kualitas yang bagus dan membutuhkan pasar yang lebih premium. Kohikari bisa memanen 6 hingga 7 kwintal per minggu.
"Saya lihat kualitasnya ini sudah kualitas ekspor. Nanti bisa dipelajari lebih lanjut dan mencari eksportir sayur terdekat. Saya juga minta kepada supermarket untuk memberikan masukan dan saran kepada Kohikari supaya kualitas produk tetap bagus dan bisa memenuhi kebutuhan pasar," imbuhnya.
Baca Juga: Deklarasikan Rumah Ibadah Ramah Anak, Pemkot Kediri Optimis Raih Predikat KLA Tingkat Nindya
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Moh. Ridwan menjelaskan sertifikat Prima 3 ini diberikan sebagai penilaian bahwa produk pangan aman untuk dikonsumsi. Untuk mendapat sertifikat prima 3 harus melalui pengujian bebas residu pestisida dan residu logam berat.
Di Kota Kediri sendiri, lanjut Ridwan, ada sekitar 300 petani hidroponik mayoritas memang masih taraf hobi. Namun ada sekitar 50 petani yang memiliki lahan masuk di taraf ekonomi.
"Harapannya, produk yang dijual nanti bisa memiliki nilai tawar yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan perekonomian. Produk hidroponik ini sendiri diminati pasar terbukti mereka tidak susah mencari pasar. Semoga urban farming semacam ini bisa meningkat di Kota Kediri dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Kukuhkan Pengurus Perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso Periode 2024-2029
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, Ketua Kohikari Sigit Hari Setiawan, Lurah Lirboyo Nanang, tuan rumah Rahmad Haris, dan tamu undangan lainnya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News