Baznas Award 2023, Khofifah Dinobatkan Sebagai Gubernur Pendukung Utama Pengelolaan Zakat

Baznas Award 2023, Khofifah Dinobatkan Sebagai Gubernur Pendukung Utama Pengelolaan Zakat

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Indar Parawansa terus berkomitmen untuk mengoptimalkan penerimaan dan penyaluran zakat bersama . Ia meluncurkan berbagai program untuk memberikan manfaat langsung kepada para penerima zakat.

Dengan demikian, memperoleh penghargaan berupa sertifikat pada Kategori Gubernur Pendukung Utama Pengelolaan Zakat dalam ajang Penganugerahan Baznas Award 2023. Oleh sebab itu, ia berterima kasih kepada pihak terkait.

Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024

Gubernur menyebut, penghargaan yang diterima tak lepas dari komitmen banyak pihak dan stakeholder di Jatim yang memberikan kepercayaan kepada Baznas untuk mengelola zakat serta menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kami bersama terus berkomitmen mengoptimalkan dan menyalurkan zakat produktif bagi pelaku usaha ultra mikro mustahik (orang yang berhak), baik bagi masyarakat kurang mampu, miskin maupun anak yatim," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (23/3/2023).

menegaskan, tujuan dari pengelolaan zakat diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi penerima zakat. Sehingga, zakat tersebut dapat menjadi semakin produktif. Hal tersebut yang telah dilakukan Pemprov Jatim bersama melalui program zakat produktif bagi pelaku usaha ultra mikro.

Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo

“Harapannya, mereka yang sebelumnya sebagai penerima zakat (mustahik) ke depan berubah menjadi orang yang wajib mengeluarkan zakat (muzakki)," imbuhnya.

Gubernur mengatakan, diberbagai banyak titik zakat produktif yang dilakukan di Jatim telah disalurkan kepada Mustahik dalam bentuk bantuan produktif hingga program program yang akan memberikan penguatan bagi penurunan kemiskinan di Jawa Timur.

Penyaluran zakat produktif di Jatim diberikan berupa bantuan zakat produktif sebesar Rp 500 ribu yang diperuntukkan bagi pelaku usaha ultra mikro sebagai bantalan ekonomi.

Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman

"Meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, insyaallah bantuan zakat produktif yang diberikan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan membebaskan pedagang dari jeratan rentenir," tegasnya.

Menurutnya banyak para pelaku usaha ultra mikro yang tidak bisa mengakses permodalan kepada lembaga perbankan sehingga banyak dari mereka yang potensi terjerat hutang kepada para rentenir rentenir.

"Pelaku usaha ultra mikro seringkali tidak bisa mengakses lembaga perbankan. Untuk itu, kita berkeliling ke berbagai kabupaten/kota untuk menyisir pelaku usaha ultra mikro ini melalui zakat produktif," imbuhnya.

Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman

Zakat Produktif di Jatim, juga hadir bagi masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam yang banyak terjadi di daerah Jawa Timur. Selain itu, Zakat Produktif juga hadir membagikan bantuan usaha kepada ultra mikro bagi pedagang kecil di wilayah pesisir Jatim.

Melalui Zakat Produktif yang disalurkan, Gubernur berharap dapat memperkecil angka stunting yang mejadi komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting di Indonesia dan Jawa Timur.

"Banyak zakat produktif yang telah kami salurkan kepada masyarakat, salah satunya untuk mencegah stunting mulai dari pemberian tambahan gizi untuk ibu hamil hingga bantuan khusus bagi balita yang terindikasi mengalami stunting," terangnya.

Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024

Mantan Menteri Sosial itu juga berkomitmen, bahwa penyaluran Zakat Produktif bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan beasiswa di Jatim lewat satu keluarga satu sarjana (SKSS).

"Ini adalah harapan baru bagi yang tadinya tidak berpengharapan, misalnya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, kemudian mereka bisa mendapatkan beasiswa karena target satu keluarga satu sarjana. Semoga seluruh ikhtiar ini bisa memutus mata rantai kemiskinan di keluarga masing-masing sekaligus meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Jawa Timur," tutupnya. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO