Silaturahmi Bersama Bamag - LKKI, Gubernur Khofifah Gemakan Semangat Toleransi di Momen Idul Fitri

Silaturahmi Bersama Bamag - LKKI, Gubernur Khofifah Gemakan Semangat Toleransi di Momen Idul Fitri

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Momentum Idul Fitri 1444 H tidak hanya dimanfaatkan Indar Parawansa untuk bersilaturahmi dengan umat Islam.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu juga menggelar silaturahmi dan halalbihalal bersama Badan Musyawarah Antar Gereja () - Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (LKKI) di , Rabu (26/4). Acara itu digelar serta secara virtual dengan - LKKI dari berbagai provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Kunjungi Kawasan Usaha Batik Khas Sidoarjo, Khofifah Ulas Kekayaan Budaya

mengatakan silaturahmi bersama LKKI ini menjadi wujud nyata Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa, Mitreka Satata secara langsung. Artinya, meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu, sebab tidak ada dharma (kewajiban) yang berbeda.

"Pada sore dan malam hari ini, serasa silaturahim yang sangat indah. Dari Bumi Mojopahit Jawa Timur ini, diperkenalkan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa," ucapnya

"Maka dari Bumi Mojopahit ini mengalirlah kasih dan damai. Dari Bumi Mojopahit ini mengalirlah moderasi. Dan dari Bumi Mojopahit inilah mengalir toleransi di antara keberagaman yang ada," lanjut .

Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang

Toleransi terhadap perbedaan itu pula, sebut , yang membuatnya mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mendidik dan mengembangkan putra-putri bangsa di Surabaya. Tempat itu bakal menjadi wadah berkumpulnya mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia atas dasar persaudaraan, persatuan, dan ke-Bhinnekaan.

"Tadi para pendeta dan romo menitipkan anak-anak asal daerahnya. Kami ingin menyampaikan bahwa terminologi itu kami yang mengusulkan, karena kami lihat banyak mahasiswa luar Jawa yang kuliah di Jawa Timur. Maka kami ingin mereka menjadi Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Meski Elektabilitas Unggul, Khofifah Tetap Blusukan ke Pasar Wadung Asri

kemudian menjelaskan, harus ada proses yang disiapkan dari berbagai keberagaman agar bisa menjadi kekayaan bangsa dan negara. Salah satu prosesnya adalah dengan membuat mereka saling mengenal provinsinya sendiri maupun provinsi lainnya secara menyeluruh.

"Bahkan waktu itu saya menyampaikan kalau ada HUT provinsi masing-masing, silakan rayakan dengan pentas adat budaya dan seni asal daerah mereka. Jika kesulitan, bisa disampaikan kepada Disbudpar Jatim. Kami yang akan support," jelasnya.

Dari langkah tersebut, diharapkan akan tercipta Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya dari bumi Mojopahit - Jawa Timur.

Baca Juga: Aliansi Transportasi se-Jatim Siap Tebalkan Kemenangan Khofifah-Emil

"Dari situ, nuansa NTT akan terasa kental, nuansa Papua akan muncul, begitu juga dengan nuansa Kalimantan, Minang, dan daerah lainnya. Insya Allah, Pemprov Jatim akan senantiasa memberikan dukungan untuk setiap putra-putri dari masing-masing provinsi yang ingin tumbuh dan berkembang dari bumi Mojopahit," pungkasnya.

Untuk itu, mantan Menteri Sosial itu mengundang para romo maupun pendeta untuk mengunjungi . Agar bersama-sama dapat mempersatukan visi-misi serta harapan untuk putra-putri daerah tersebut agar kelak kembali ke daerah menjadi pemimpin terbaik.

"Saya harap kita bisa mempersambungkan harapan-harapan besar. Entah dari aspek leadership atau aspek skill tertentu yang diharapkan akan memberikan penguatan sebelum kembali mengabdi di daerah asal atau di mana pun nantinya," jelasnya.

Baca Juga: Di Rakerda Partai Demokrat Jatim, Khofifah Minta Setiap TPS Wajib Ada Saksi untuk Amankan Suara

Sementara itu, Ketua Umum LKKI Agus Susanto mengatakan bahwa memang ada keinginan khusus dari beberapa mahasiswa dari berbagai daerah untuk dapat belajar kepemimpinan langsung dari Gubernur .

Mengingat, sebagai salah satu dari 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia, Gubernur dipercaya dapat memberikan bekal memadai yang dapat digunakan saat mereka kembali ke tempat asal.

"Mereka kepingin tahu gimana caranya yang dari NTT bisa jadi pemimpin di NTT, yang dari Sidikalang bisa jadi sesuatu di Sidikalang, dan begitu juga yang lain ingin memimpin di daerah masing-masing," ucapnya.

Baca Juga: Khofifah Buka Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Pasar Pacar Keling

"Menurut mereka, Bu Gubernur adalah yang paling cocok dijadikan role model karena Ibu menjadi tokoh muslim berpengaruh di dunia dan bersama Pak Emil mampu menurunkan angka kemiskinan yang begitu signifikan dan tertinggi di Indonesia," imbuh Agus.

Dalam kesempatan itu, Gubernur mendengar langsung aspirasi para mahasiswa yang ingin belajar kepemimpinan darinya. Mereka adalah Jepona (19) dari Nabire, Papua, dan Yuni Lestari (20) dari Sidikalang, Medan. Keduanya merupakan mahasiswa rantau yang kini tengah menempuh pendidikan di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. (dev/rev)

Baca Juga: Akrab dan Merakyat, Momen Khofifah Matun Bersama Petani di Ngawi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO