Gubernur Khofifah Buka Bimtek dan Penyaluran Tunjangan Kehormatan DMI Jatim kepada Imam Masjid

Gubernur Khofifah Buka Bimtek dan Penyaluran Tunjangan Kehormatan DMI Jatim kepada Imam Masjid Gubernur Jatim Khofifah bersama Ketua DMI Jatim KH M Roziqi saat meberikan keterangan kepada para awak media. Foto: YUDI ARIANTO/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa mengatakan bahwa program uang (tunjangan) kehormatan kepada para berawal dari perjalanan kerjanya saat singgah ke masjid-masjid untuk menjalankan salat shubuh.

"Ini berawal dari perjalanan saya tiap berhenti untuk salat shubuh, ada niatan di hati punya harapan secara programatik jika Allah SWT paring mandat sebagai gubernur, salah satu program yang akan kita usung adalah tunjangan kehormatan, bukan uang kehormatan," ujarnya saat membuka Silaturrahim dan Bimbingan Teknis Penerimaan Uang Kehormatan Imam Masjid Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang se-Jatim, Ahad (4/6/2023) sore.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Menurutnya, kalau tunjangan kehormatan, berarti para merupakan orang-orang yang terhormat. Tunjangan kehormatan rencananya juga akan diberikan kepada para habib dan habibah.

"Kemudian mungkin di sekitar masjid ada anak SD, SMP, SMA/MI, MTs, MA, atau SMK yang kurang mampu dan membutuhkan beasiswa, maka ada program beasiswa dari Baznas Jatim. Ada juga program satu keluarga satu sarjana yang juga digagas dari Baznas Jatim," ujarnya.

Gubernur mengungkapkan, ada program lagi meskipun secara nominal kecil, namun relatif menjadi solusi meski tidak strategis jangka panjang. Program ini dinamakan zakat produktif, yang merupakan pengembangan bagaimana pelaku usaha ultra mikro minimal terhindar dari rentenir.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

"Orang-orang yang jualan gorengan, dawet, es cendol, mereka pada dasarnya butuh modal tidak sampai Rp500 ribu. Kalau pun tidak punya uang, mereka akan tetap pergi ke pasar untuk bertemu para penjual uang lewat bank titil, rente (rentenir) di pasar-pasar," ungkapnya.

Program berikutnya yakni SKSS (Satu Keluarga Satu Sarjana). Menurut , hal ini menjadi penting untuk mengintegrasikan di antara program memakmurkan masjid dan jamaahnya.

Menurut , integrated approach itu menjadi bagian penting dan harus dimakmurkan. Tidak hanya masjidnya, tapi jamaahnya.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

"Kalau kita bisa melakukan ini secara sistemik lagi, insyaallah kekuatan masjid menjadi bagian dari kemkuatan umat. Kalau umat ini sudah memiliki kemandirian, tidak mudah diprovokasi. Kalau semua itu terintegrasi, maka ada proses kemandirian secara strategis jangka panjang," harapnya.

Ketua (DMI) Provinsi Jawa Timur KH Muhammad menjelaskan bahwa para yangmendapatkan tunjangan kehormatan itu berasal dari seluruh masjid di Jawa Timur.

"Setiap masjid satu imam. Imam di dalam masjid kan ada yang 2, 3, hingga 4 orang. Di Jatim sendiri terdapat 45 ribu lebih masjid," jelasnya.

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

Ia menuturkan bahwa sejak tahun 2019, sudah ada penyaluran tunjangan kehormatan untuk para sebanyak 11 ribu orang. Hingga tahun ke-5 (2023) ini, penyaluran tunjangan masih terus berlangsung.

Harapannya, di tahun 2023 ini untuk para imam yang sebelumnya belum mendapatkan tunjangan kehormatan yang diberikan setahun sekali itu, tahun ini sudah bisa menikmati.

Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil

"Sebelum tunjangan diberikan, mereka diminta untuk melengkapi persyaratan. Adapun syaratnya, ada SK dari takmir masjid sebagai imam, ada jadwal ngimami, harus punya buku tabungan Bank Jatim by name by address untuk menghindari ada sesuatu yang tidak diinginkan," tutur Kiai .

Untuk nominalnya, mengungkapkan dari tahun 2019 hingga 2021, tunjangan kehormatannya sebesar Rp2 juta. Sedangkan untuk tahun 2022 - 2023 naik menjadi Rp2,5 juta.

"Sampai tahun ini sudah 40 ribu lebih para yang mendapatkan tunjangan kehormatan. Untuk tahun 2023 ini sebanyak 12.500 imam. Kalau masih berlanjut, untuk tahun berikutnya, imam yang lain secara bergiliran mendapatkannya, karena di masjid ada 2-4 imam," pungkasnya. (ari/rev)

Baca Juga: Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Banjarmasin, Khofifah Sampaikan Pesan Persatuan dan Persaudaraan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO