SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong, Sidoarjo, menerima potongan pinggang hingga kaki dari korban mutilasi yang ditemukan di Kenjeran, Surabaya.
Potongan jenazah tersebut, langsung dilakukan autopsi dan identifikasi forensik.
Baca Juga: Polisi Sidoarjo Berbelasungkawa Atas Tewasnya Siswa yang Tenggelam di Pantai Drini Gunung Kidul
Saat ditemui, Karumkit Pusdik Bhayangkara Porong, AKBP dr. Eko Yunianto mengatakan, pihaknya menerima potongan tubuh tersebut dari Rumah Sakit Dr. Soetomo pada Senin (12/6/2023) malam.
"Begitu diterima langsung kami lakukan autopsi oleh dokpol," tuturnya, Selasa (13/6/2023).
Namun demikian, sudah dilakukan autopsi, pihaknya masih belum bisa memastikan bahwa penemuan pinggang hingga kaki tersebut dalam satu bagian yang sama.
Baca Juga: Jelang Imlek, Polsek Krian Grebek Lokasi Judi Sabung Ayam
"Tapi dari rekonstruksi terhadap potongan tubuh pertama dengan ini memang ada kecocokan," jelasnya. Di sisi lain menurutnya dari hasil autopsi diperkirakan dari pembusukan waktu kematian kurang lebih empat hari. "Tidak jauh beda dari yang sebelumnya," ucapnya.
Ia juga menyebut, bisa dipastikan, potongan tubuh yang ditemukan di Kenjeran itu, merupakan milik laki-laki, karena alat kelamin pada jenazah tersebut masih utuh.
Menurutnya, bagian tubuh yang hilang di kaki korban.
Baca Juga: Guru yang Cabuli Siswi SMPN Sidoarjo Divonis 7 Tahun 6 Bulan Penjara
"Ada bagian yang hilang adalah bagian telapak atau dipotong dari mata kaki di kedua kakinya," katanya.
Ia mengatakan, potongan mata kaki itu pun terbilang cukup rapi, karena hampir sama seperti potongan yang berada di pangkal lengan korban.
Terkait apakah potongan itu dilakukan setelah mutilasi bagian atas atau berbarengan, Eko menyebut, pihaknya masih belum memastikan.
Baca Juga: Mayat Pria Paruh Baya Ditemukan di Semak Belukar Desa Tarik Kidul Sidoarjo
"Semua kemungkinan itu ada tapi masih perlu pedalaman lagi," ungkapnya.
Ia juga menyebut, panjang pinggang hingga ujung mata kaki yang dipotong, memiliki panjang sekitar 90 sentimeter. Sedangkan, jika dihubungkan, perkiraan badan korban tersebut sekitar 170 sentimeter
"Tapi hal tersebut perlu memastikan dulu secara pasti jika satu bagian dari satu individu," ujarnya.
Baca Juga: 12 Anggota Gangster Bersajam yang Kerap Konvoi Diamankan Polresta Sidoarjo
Mengenai apakah ada tindak kekerasan di bagian pinggang hingga kaki, Eko mengungkapkan, luka memar tidak ada, namun ada semacam luka goresan dari senjata tajam yang berukuran tidak besar di kedua lutut korban.
Luka tersebut, melingkar dari samping dengkul hingga ke belakang, dengan kedalaman sekitar setengah sampai satu sentimeter, selain itu, luka tersebut berbentuk dan memiliki kedalaman goresan yang hampir sama.
Ia menduga, luka goresan tersebut, adalah upaya korban untuk membagi bagian bawah tubuh korban menjadi tiga.
Baca Juga: Penumpang Motor Tewas Usai Terlindas Truk yang Akan Menyalip di Simpang Lima Krian
"Tapi kelihatannya tidak jadi entah itu mau keburu-buru atau bagaimana," tuturnya. Pihaknya juga masih mendalami mengenai dugaan itu.
Hingga saat ini, baru dua potongan tubuh yang ditemukan, sedangkan empat potongan lagi masih belum diketahui keberadaannya.
Ia juga mengatakan, kemarin ada salah satu orang yang mengaku bahwa dirinya adalah saudara korban yang hilang, karena memiliki ciri-ciri yang mirip dengan korban. Selain itu, orang tersebut juga ingin melakukan tes DNA.
Baca Juga: Warga Blitar Jadi Korban Gendam di Raya Porong, Motor dan Barang Beharga Raib
Akan tetapi, menurut Karumkit tersebut, karena hubungannya masih saudara, kemiripan DNA cukup minim.
"Kemungkinan mirip 50 persen," ungkapnya.
Menurutnya, keakuratan dalam pengecekan DNA akan lebih baik dan pas jika dengan orang tua atau anak kandung.
Baca Juga: Motor Pegawai Minimarket di Tropodo Sidoarjo Dimaling Pasangan Pria-Wanita
"Kemarin yang melaporkan adalah kakak kandung, jadi cukup sulit," tuturnya.
Eko juga mengimbau agar warga bisa melapor jika ada keluarganya yang hilang sekitar lima hari atau seminggu terakhir.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Kusumo Wahyu Bintoro saat dikonfirmasi mengenai berapa jumlah laporan orang hilang pasca dibukanya pos aduan korban mutilasi masih belum bisa mengungkapkannya.
Ia hanya mengatakan, bahwa ada beberapa warga yang melapor orang hilang.
"Sudah ada beberapa yang melaporkan kehilangan keluarga tetapi belum ada yang ciri-cirinya seperti korban," ujar mantan Wakapolres Banyuwangi itu. (cat/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News