Sigap Tangani Dampak Gempa di Jogja, Gubernur Khofifah Kirim Bantuan Kedaruratan Bencana ke Pacitan

Sigap Tangani Dampak Gempa di Jogja, Gubernur Khofifah Kirim Bantuan Kedaruratan Bencana ke Pacitan Masyarakat terdampak gempa saat menerima bantuan dari Gubernur Khofifah.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur bergerak cepat melakukan langkah-langkah ekstensif untuk meminimalisir dampak bumi di Yogyakarta yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur, salah satunya dengan mengirimkan bantuan kedaruratan bencana berupa 150 paket sembako dan 100 terpal ke , Sabtu (1/7/2023).

merupakan satu dari 5 daerah terdampak berkekuatan 6,4 SR pada 30 Juni 2023 sekira pukul 19.57 WIB, keempat daerah terdampak lainnya ialah Trenggalek, Ponorogo, Tulungagung, dan Kabupaten Blitar. Meski tidak berpotensi tsunami, terdapat 6 kali susulan di sekitar lokasi awal.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

mengatakan bahwa merupakan daerah yang paling terasa imbasnya. Hingga saat ini, hasil pendataan cepat kerusakan yang masuk ke BPBD antara lain rumah rusak ringan 23 unit, rumah rusak sedang 18 unit, rumah rusak berat 1 unit, dan 6 fasilitas umum rusak ringan.

"Alhamdulillah, tidak ada korban dari peristiwa ini. Namun memang ada kerusakan di 5 kabupaten yang terdampak langsung. Dan yang paling besar dampaknya ada di Kabupaten ," ujarnya saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Total dampak keseluruhan dari semua kabupaten termasuk mencapai 32 unit rumah rusak ringan, 20 unit rumah rusak sedang, 5 unit rumah rusak berat, 9 unit fasilitas umum rusak ringan, 3 unit tempat usaha rusak ringan, 1 unit tempat usaha rusak berat, serta 1 unit gudang rusak.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

"Sebenarnya di tiap BPBD masing-masing kabupaten/kota sudah ada terpal untuk saat-saat seperti ini. Tapi pengiriman bantuan saat ini adalah bantuan awal untuk kedaruratan bencana agar masyarakat lebih bisa terfasilitasi," kata .

Selain itu, gubernur mengatakan bahwa agen bencana dan TRC BPBD kabupaten/kota tengah bersama-sama melakukan assesmen untuk menilai tingkat krisis yang ada. Tak hanya itu, juga berkoordinasi dengan Pusat Krisis Kesehatan Regional Jatim dan Dinas Kesehatan Jatim.

"Nanti dari asesmen itu, kita akan tahu kerugian materiil dan immateriil yang diderita masing-masing kabupaten/kota. Dari sana, baru kita akan tahu langkah progresif apa yang bisa kita lakukan untuk membantu warga," jelas .

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

Dampak Yogyakarta yang terasa di Jatim terbagi pada empat tingkatan. Di antaranya skala IV MMI, dirasakan di , Trenggalek, Ponorogo, dan Nganjuk. Artinya, getaran dirasakan baik di dalam maupun di luar rumah, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Sedangkan Magetan, Kabupaten Madiun, Jember, Kota Kediri, Kota Malang, Kabupaten Malang, Tuban, Ngawi, Kabupaten Mojokerto, serta Lumajang merasakan skala III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu.

Sementara skala II MMI atau getaran yang dirasakan oleh beberapa orang sehingga benda-benda ringan yang digantung bergoyang dirasakan oleh 8 kabupaten/kota di Jatim. Antara lain Bangkalan, Surabaya, Kabupaten Blitar, Banyuwangi, Lamongan, Bojonegoro, Gresik, dan Tulungagung.

Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir

Atas peristiwa ini, mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Pasalnya, susulan kapapun bisa terjadi.

"Jadi saya minta masyarakat tetap waspada, tapi saya minta jangan panik. Insya Allah, Allah menjaga kita semua. Pesan saya, tetap hati-hati dan mari saling tolong-menolong dengan mereka yang terdampak bencana seperti ini," pungkasnya. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO