SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menyambut malam Asyura yang jatuh pada hari Kamis (27/07/2023), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggelar Dzikir dan Doa Asyura 10 Muharram 1445 Hijriah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (27/7) malam.
Zikir dan Doa Asyura 10 Muharram dipimpin langsung Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar, KH. Abdul Hamid Abdullah. Selain itu, Dzikir dan Doa Asyura 10 Muharram juga diisi tausiah dan doa yang dipimpin Maulana Assayid Assyarif Syaikh Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al-Jilani Al-Hasani dari Turki yang juga cicit ke-25 Syekh Abdul Qadir Jailani.
Baca Juga: Gelar Doa Bersama Sambut Kemenangan, Puluhan Ribu Masyarakat Siap Kawal Suara Khofifah-Emil
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan, acara diikuti sekitar 300 jemaah yang sebagian besar ASN. Dzikir dan Doa Asyura 10 Muharram akan menjadikan doa semakin kuat dan membawa barokah lebih besar untuk tercapainya berbagai program pembangunan di Jawa Timur sekaligus bagi seluruh masyarakat Jawa Timur.
"Apalagi kalau doanya diikuti bersama ulama besar yang membersamai kita. Insya Allah kalau misalnya ini milestone, ada tangga yang berbeda tingkatannya. Ada tingkatan rendah, sedang, dan tinggi yang frekuensinya Insya Allah langsung ke sidratul muntaha," ujar Gubernur Khofifah.
Gubernur menambahkan, Muharram sebenarnya adalah bulan kemenangan. Namun, bulan ini juga dalam sejarah para nabi merupakan bulan yang penuh perjuangan sekaligus bulan di mana Allah menurunkan kemenangan. Ada ujian, ada perjuangan, serta ada kemenangan.
Baca Juga: Relawan Jari Mata Siap Kawal Kemenangan Khofifah-Emil Hingga Akhir
"Maka ada doa-doa yang oleh sangat banyak ulama dianjurkan untuk dibaca terutama pada malam hari kesepuluh di Bulan Muharram," lanjut Khofifah.
"Malam ini kita berdoa untuk mendapat limpahan keberkahan anak-anak yang sholeh. Anugerah kesehatan, keselamatan, kebaikan, ampunan serta rezeki yang luas dan barakah. Saya juga mohon dikuatkan dari doa Syaikh Fadhil Al Jilani supaya Jawa Timur ini Allah anugerahkan sebagai provinsi yang aman, provinsi yang penuh ketenangan, ketenteraman, dan kesuksesan," harap Gubernur.
Di Jawa Timur sendiri peringatan 10 Muharram atau Asyura atau dikenal dengan sebutan Suro diupacarakan secara adat di berbagai daerah dengan beragam.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Sementara itu, Syaikh Prof. Dr. Muhammad Fadhil Al-Jilani Al-Hasani membicarakan terkait hikmah 10 Muharram. Banyak peristiwa penting Islam dan bantuan Allah kepada para nabi yang diturunkan di bulan ini.
"Nabi Adam diturunkan dari surga kemudian diterima taubatnya di 10 Muharram. Allah mendengar doa malaikat, batu-batuan, pepohonan, binatang untuk menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada 10 Muharram," terangnya.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Rasulullah Muhammad SAW diturunkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Artinya bukan hanya bagi umat Islam, tetapi bagi semua umat. Maka, menurut Syaikh Fadhil, ada amalan yang sangat utama untuk dilakukan pada Asyura ini. Yakni dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
"Hanya saja, kita biasanya hanya mengucapkan Allahumma shalli alaa Muhammad. Padahal, kita dianjurkan untuk menambahkan salam di dalamnya. Jadi, harusnya kita mengatakan Allahumma shalli wa sallim alaa Muhammad. Insya Allah ini akan membantu kita saat sakaratul maut dan hisab," pungkasnya. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News