KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar, kembali mengunjugi ibu hamil berisiko dalam rangka mencegah stunting di Kota Tahu. Bunda Fey, sapaan akrab Istri Wali Kota Kediri itu, mengunjungi 5 kediaman para ibu hamil yang memiliki risiko, sekaligus balita-balita yang memiliki gizi kurang.
Mereka berada di Kelurahan Tamanan, Bandar Kidul, Campurejo, Banjarmlati, dan Lirboyo. Di Kota Kediri, kata Bunda Fey, cukup banyak kasus gizi kurang sehingga perlu dilakukan edukasi tentang pola makan di rumah untuk para orang tua.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
Pasalnya, pola makan yang salah tidak bisa diselesaikan hanya dengan bantuan pemberian makanan tambahan, namun harus diubah dari pola makan keluarga. Untuk dinas kesehatan, Ketua TP PKK Kota Kediri itu meminta agar orientasi pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) digalakkan kembali.
Hal tersebut dilakukan agar para ibu yang belum tahu edukasi terkait bisa mengetahuinya. Memang, lanjut Bunda Fey, tugas orang tua yang memiliki balita harus fokus terhadap apa pun yang masuk dalam perut si anak, karena hal itu yang menjadi kunci tumbuh kembang anak.
"Pemberian makan itu 3 kali sehari, diberi kudapan 2 kali, selain itu waktu tidur dan main anak juga harus cukup," ucapnya.
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
Bunda Fey juga berpesan kepada para ibu hamil untuk rajin periksa kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat secara rutin. Agar bisa terdeteksi jika terjadi hal-hal yang berisiko, dengan harapan ibu-ibu dapat melahirkan dengan selamat dan bayinya pun sehat. Selain itu, harus menjalin komunikasi yang baik dengan bidan wilayahnya dan puskesmas terdekat.
Seorang ibu hamil yang berisiko, Nur Aini, menyatakan tentang kehamilannya yang pertama kali dan sangat ditunggu setelah menikah pada November 2022. Selama kehamilan, ia mengalami mual, pusing, seperti ibu hamil pada umumnya.
Di usia kandungannya yang menginjak 3,5 bulan, kondisi tubuhnya mulai bisa menyesuaikan dan stabil. Menurut dia, berdasarkan pemeriksaan atau kontrol setiap bulannya, bayi yang ada dalam kandungannya tumbuh dengan sehat.
Baca Juga: Canangkan Kelurahan Cantik, Pemkot Kediri Siapkan Agen Statistik di Tiap Kelurahan
Namun Nur Aini mengaku memiliki berat badan kurang sehingga dikategorikan sebagai ibu hamil berisiko.
"Berat badan saya kurang, tadi sama Bunda Fey disarankan untuk selalu makan makanan sehat dan rutin untuk periksa kehamilan," tuturnya.
Pada kunjungan ini para ibu hamil dan balita yang mengalami gizi kurang diberikan bingkisan buah dan bahan makanan sehat seperti telur, kacang hijau dan lainnya. (uji/mar)
Baca Juga: Raih Rekor MURI, Lika-Liku Program 'Emas' Jadi Inovasi Pendidikan Bahasa Inggris Warga Kota Kediri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News