MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) Holding sukses meningkatkan produktivitas tebu melalui Program Makmur, komitmen untuk mendukung percepatan Swasembada Gula Nasional sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023.
Project Manager Agrosolution PT Pupuk Indonesia, M. Burmansyah, menyebut program makmur pada komoditas tebu di Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, mampu meningkatkan produktivitas hingga 40 ton per hektare (dari sebelumnya hanya 120 ton per hektare menjadi 160 ton per hektare), rendemen tebu yang dipanen juga semakin baik dari 7,35 persen menjadi 8,5 persen.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
"Dengan meningkatnya hasil panen dan rendemen tebu ini, maka akan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas gula nasional," ujarnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, saat ini masih terdapat gap kebutuhan gula sekitar 850 ribu ton untuk gula konsumsi dan 3,27 juta ton untuk gula rafinasi. Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi dan strategi dalam mencukupi kebutuhan tersebut, melalui ketersediaan bahan baku, dalam hal ini tebu.
"Tebu menjadi komoditas yang mendapatkan perhatian lebih dari Program Makmur yang dijalankan Pupuk Indonesia melalui sejumlah anak perusahaannya. Kami berharap keberhasilan budidaya melalui Program Makmur ini dapat diduplikasi oleh petani tebu di berbagai daerah, sehingga ketersediaan tebu berkualitas semakin melimpah," paparnya.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Ia menambahkan peningkatan hasil panen tebu di Mojokerto ini juga akan mendorong kesejahteraan petani tebu. Terdapat tambahan pendapatan petani sebesar Rp34 juta untuk setiap hektare-nya, dari sebelumnya hanya memperoleh Rp81 juta per hektare menjadi Rp115 juta per hektare.
Sementara itu, Program Makmur di Mojokerto dijalankan oleh PT Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau sub holding dari PTPN III Holding. Pada kesempatan ini, dilakukan juga penanaman tebu menggunakan produk terbaru Petrokimia Gresik yaitu ZA Plus dan NPK Tebu Kebomas Petro Cane. Pupuk komersial ini merupakan alternatif solusi atas pupuk bersubsidi yang alokasinya terbatas.
“Semoga ke depan melalui Program Makmur, area tanam tebu akan semakin luas dan petani mendapatkan peningkatan pendapatan, sehingga tingkat kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi sesuai target pemerintah bisa tercapai,” ujar Burman.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Di tempat yang sama, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa tanam bersama komoditas tebu ini juga merupakan kelanjutan dari Program Makmur bersama SGN, dalam rangka meningkatkan produktivitas tebu nasional.
Petrokimia Gresik mendapatkan penugasan merealisasikan Program Makmur dari Pupuk Indonesia seluas 99.000 Ha, dimana hingga bulan Juli telah realisasi 98.136 Ha atau 99%. Khususnya untuk komoditas tebu, telah mencapai 34.883 Ha atau 36% dari total capaian hingga bulan Juli. Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerjasama dengan SGN, seperti di Mojokerto ini.
"Dalam program ini Petrokimia Gresik menjamin pasokan pupuk komersil kepada petani tebu binaan SGN. Tidak hanya itu, Petrokimia Gresik juga mulai melakukan pendampingan budidaya mulai dari uji tanah melalui layanan Mobil Uji Tanah, pendampingan agronomis melalui Tenaga Agroman dan Taruna Makmur, hingga penyediaan pestisida melalui anak perusahaan Petrokimia Gresik untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman sehingga hasil panen tebu semakin optimal," pungkasnya. (ana/sis)
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News