Kartu Multi Trip akan Diterapkan di Stasiun Malang, Bisa untuk Kereta Api Lokal dan Bus Trans Jatim

Kartu Multi Trip akan Diterapkan di Stasiun Malang, Bisa untuk Kereta Api Lokal dan Bus Trans Jatim Kartu Multi Trip akan Diterapkan di Stasiun Malang, Bisa untuk Kereta Api Lokal dan Bus Trans Jatim. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penerapan Kartu Multi Trip (KMT) yang diusung oleh KAI Commuter Indonesia akan diberlakukan di Stasiun Kota Malang, Jawa Timur (Jatim). Kartu Multi Trip (KMT) ini nantinya akan dapat digunakan sebagai sarana pembayaran seperti e-money kereta api lokal di wilayah KAI Daop 8 Surabaya.

"Penggunaan Kartu Multi Trip kami harapkan menjadikan penumpang nantinya lebih efisien, apalagi Kota Malang ini juga merupakan kota pendidikan. Tentu, ini menjadi target kami supaya pengguna kereta api lebih nyaman naik commuter," jelas Anne Purba selaku VP Corporate Secretary KAI Commuter.

Rencana awalnya, penerapan tiket berkartu multi trip akan dilakukan pada kereta lokal yaitu Kereta Api (KA) Dhoho Penataran. Kereta tersebut akan disesuaikan seperti kereta commuter.

"Sekarang masih menggunakan kereta ekonomi. Ada tempat duduk yang belum disesuaikan dengan kereta commuter. Ini akan kami sesuaikan, baru nanti implementasi e-ticketing nya," ujar Anne.

Kartu Multi Trip ini seperti e-money bank yang dapat digunakan untuk commuter daerah-daerah. KAI terus berupaya nantinya semua kereta lokal bisa menggunakan e-ticketing ini.

Pihak KAI Commuter Indonesia telah membuatkan desain khusus untuk KMT khusus di Jawa Timur. Penggunaan kartu tersebut bisa untuk Bus Trans Jatim dan nantinya juga kereta api lokal Jatim.

Kartu Multi Trip (KMT) rencananya akan diperjualbelikan di halte-halte Bus Trans Jatim atau stasiun-stasiun di wilayah KAI Daop 8 Surabaya. Adapun harga setiap KMT sekitar Rp 40.000 (sudah termasuk saldo Rp 10.000). Kartu tersebut bisa di top up di halte atau stasiun melalui aplikasi.

(ans)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO