MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah me-launching logo dan kick off rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur sekaligus Jambore relawan penanggulangan bencana di Lapangan Desa Nguntoronadi, Magetan, Sabtu (23/9/2023) malam.
Agenda tersebut ditandai dengan lantunan sholawat oleh mantan Menteri Sosial itu di tengah ribuan relawan penanggulangan bencana Provinsi Jawa Timur, serta masyarakat Magetan dengan dihiasi flash gawai di malam hari. Kemudian berlanjut dengan penekanan tombol sirine oleh gubernur didampingi Bupati Magetan, Suprawoto; Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono; Direktur Kesiapsiagaan BNPB RI, dan Kalaksa BPBD Jatim.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Khofifah mengatakan, dipilihnya Magetan sebagai lokasi launching logo dan kick off Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur bukan tanpa alasan. Pasalnya, Magetan merupakan tanah kelahiran sekaligus makam gubernur pertama Jawa Timur, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo.
"Allah mendekatkan Kick Off Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim dengan persemayaman gubernur pertama Jawa Timur yakni Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo. Jadi memang ada benang merahnya antara Jawa Timur dengan Magetan. Artinya, hal ini menunjukkan napas dalam membangun Jawa Timur, napas kita semua ini adalah napas gotong-royong," paparnya.
Menurut dia, semangat membangun Jawa Timur yang dilakukan dengan gotong royong dapat diwujudkan jika semua pihak bersatu padu. Juga dengan mengesampingkan perbedaan demi tercapainya cita-cita pembangunan di Jawa Timur.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Kita bisa bergotong royong menerima satu dengan yang lain. Semuanya bersatu padu memberikan yang terbaik untuk kehidupan Jatim dan Indonesia," ujarnya.
Khofifah pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama bergandengan tangan untuk membangun Jawa Timur. Ini karena, bangkitnya pembangunan Jawa Timur di seluruh sektor akan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia maju.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Hal ini selaras dengan tema pada peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim kali ini yaitu 'Jatim Bangkit, Terus Melaju', yang merefleksikan semangat dan tekad Jatim untuk bangkit dalam pembangunan di berbagai bidang yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Lebih dari itu, terus melaju dimaknai bahwa Jawa Timur akan terus melaju untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia maju," kata Khofifah.
Sementara itu, dalam laporannya Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono, menyatakan dalam UU No. 12 Tahun 2023 tentang Provinsi Jawa Timur di dalamnya telah ditetapkan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur adalah 12 Oktober.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Untuk itu, Adhy menyebut, dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim akan ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan selama kurang lebih sebulan kedepan. Rangkaian kegiatan tersebut terbagi dalam tiga kegiatan wajib, satu kegiatan puncak serta didukung 20 kegiatan tambahan.
Dimulai, upacara ziarah dan tabur bunga mengenang jasa pahlawan dan gubernur Jatim pendahulu, Upacara peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Sidang Paripurna DPRD Jatim, hingga pesta rakyat.
Kemudian ada juga Fun Bike, Jatim Bersholawat, Pagelaran Wayang Kulit di 3 daerah, Jatim Festival, Jalan Sehat bersama Gubernur Jatim, Gerak Jalan Mojosuro, Konvoi Kendaraan Listrik, termasuk juga Jambore Relawan Penanggulangan Bencana Jatim, dan lain lain.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
"Seluruh rangkaian kegiatan berkonsep melibatkan masyarakat, sehingga bisa berdampak langsung kepada masyarakat," ucap Adhy.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Magetan Suprawoto mewakili masyarakat Magetan merasa terhormat acara Jambore Relawan Penanggulangan Bencana Jatim diselenggarakan di Magetan. Selain itu turut dilakukan peluncuran logo dan kick off rangkaian Hari Jadi Pemprov Jatim tanggal 12 Oktober mendatang.
Menurutnya, kegiatan peluncuran logo dan kick off rangkaian peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim tidak lepas dari sejarah Gubernur pertama Jatim yang berasal dari Magetan, yakni Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
"Magetan dan Jatim tak bisa dipisahkan. HUT Pemprov Jatim ulang tahunnya sama dengan Magetan tanggal 12 Oktober. Sehingga, ada hal yang mengikat antara Magetan dan Jatim," pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah didampingi Bupati Magetan Suprawoto, dan Sekdaprov Jatim juga menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba desain logo Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur.
Yakni Juara 1 Moh. Nazar Hidayat dari Banyuwangi menerima piagam dan uang senilai Rp 12,5 juta, Juara 2 Zufar Al Farizi Soeseno dari Situbondo menerima piagam dan uang senilai Rp 10 juta, dan Juara 3 Amar Ma'ruf Stya Bakti dari Banyuwangi menerima piagam dan uang senilai Rp 7,5 juta.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Kegiatan launching logo dan kick off rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jatim yang bersamaan dengan pembukaan Jambore Relawan Penanggulangan Bencana Provinsi Jatim ini juga dimeriahkan dengan pesta kembang api. Selain itu, juga ada hiburan rakyat oleh Cak Kartolo cs dan bazar UMKM.
Arti logo Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim memiliki filosofi. Diantaranya garis menuju ke atas pada angka tujuh melambangkan kemajuan Jatim, garis lengkung membelah pada angka tujuh melambangkan jembatan Suramadu sebagai ikon pembangunan di Jawa Timur.
Kemudian, simbol garis tak terbatas pada angka delapan melambangkan prestasi Jawa Timur yang tidak terbatas, angka delapan yang terpisah jika digabungkan melambangkan kerja sama yang kuat.
Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya
Gradasi warna merah dan oranye menggambarkan warna matahari pagi yang memberikan semangat pagi bagi masyarakat Jatim, warna merah yang bermakna kuat dan tangguh, serta warna oranye yang bermakna optimis.
Turut hadir Direktur Kesiapsiagaan BNPB RI, Anggota Komisi VIII DPR RI, Ketua Komisi E DPRD Jatim, Forkopimda Kab. Magetan, jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, para Kalaksa BPBD kabupaten/kota, Camat Nguntoronadi dan para Kepala Desa di Kecamatan Nguntoronadi. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News