Tertinggi di Indonesia, Khofifah: Petani Milenial Jadi Indikator Inovasi dan Kreativitas

Tertinggi di Indonesia, Khofifah: Petani Milenial Jadi Indikator Inovasi dan Kreativitas Petani Milenial Jatim Tertinggi di Indonesia, mencapai 971.102 orang, atau sebesar 15,71 persen dari total petani se-Indonesia sebanyak 6.183.009 orang.

"Berdasarkan Angka Sementara BPS, tahun 2023 ini Jawa Timur mempertahankan posisinya sebagai penghasil padi terbesar nasional dengan produksi sebesar 9,59 juta ton GKG, dan memiliki kontribusi sebesar 17,89% terhadap produksi padi nasional. Dan ini sudah empat tahun berturut-turut dari 2020," terangnya.

"Untuk itu, di tahun 2030 mendatang backbone ekonomi dunia itu 80 persen UMKM. Para millennial dari background apapun, termasuk pertanian harus punya semangat bahwa mereka akan sukses," tegasnya.

Menurut mantan Menteri Sosial ini, jumlah petani milenial yang terus merangkak naik, selaras dengan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pedoman Gerakan Pembangunan Sumber Daya Manusia Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Petani milenial merupakan petani berusia 19 tahun sampai 39 tahun, dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital.

"Selain berusia muda, petani milenial juga erat dikaitkan dengan pemanfaatan teknologi digital di sektor pertanian. Teknologi digital mencakup penggunaan alat dan mesin pertanian modern, penggunaan internet, penggunaan telepon pintar, penggunaan teknologi informasi, penggunaan drone, dan atau penggunaan kecerdasan buatan," jelasnya.

Lebih lanjut, geliat petani millennial didukung dengan Millenial Job Center (MJC) yang kini sedang finalisasi dengan south east asia group untuk memberi pelatihan digitalisasi ekonomi secara lebih advance.

"Kita ajak milenial yang sudah punya passion kuat di sektor UKM termasuk pertanian untuk bergerak di transformasi digital," tegasnya.

Ke depannya, ia berharap sinergi mulai dari hingga hilir. Tak hanya off farm, dari segi on farm juga harus ditingkatkan. Apalagi, kalau sudah ada data petani milenial, maka sinergi menjadi lebih terarah.

"Siapa yang bergerak membantu melakukan pendampingan di sektor hulu dan siapa yang bergerak melakukan pendampingan di sektor hilir, sehingga bisa bergerak bersama membentuk ekosistem pertanian yang sehat dan terarah," pungkasnya. (dev/rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO