![Hadiri Rembug Rakyat Bersama Petani Gresik, Cak Imin Disambati Kelangkaan Pupuk Hadiri Rembug Rakyat Bersama Petani Gresik, Cak Imin Disambati Kelangkaan Pupuk](/images/uploads/berita/700/3dce830fc2cf6f943e45d467035a4cfc.jpg)
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Cawapres Nomor Urut 1, A. Muhaminim Iskandar menghadiri Rembug Rakyat bersama Petani Gresik di Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jumat (28/12/2023).
Di hadapan petani dan petambak, Cak Imin berjanji akan membangun banyak pabrik pupuk untuk menjawab keluhan petani dan petambak soal kelangkaan pupuk.
BACA JUGA:
- Bawaslu Bangkalan Catat Pelanggaran Pemilu 2024 Meningkat hingga 100 Persen
- Dukung Irsyad Yusuf di Pemilu 2024, Eks Kepala Dikdisbud Kabupaten Pasuruan Disanksi KASN
- Koalisi Perempuan Indonesia Laporkan KPU ke DKPP atas Dugaan Langgar Kode Etik
- Bersama Pewarta Foto Indonesia, KPU Surabaya Gelar Sosialisasi Pemilu di SMA Wijaya Putra
Menurutnya, masalah pupuk tidak hanya dialami petani tetapi juga petambak ikan. Kondisi ini, membuat produksi pertanian turun hingga 50 persen bahkan ada penurunan sampai 70 persen.
"Persoalan ini harus diatasi, sudah 3 tahun ini dibiarkan, padahal Gresik ada pabrik pupuk besar sangat produktif karena itu harus dicari solusi. Memungkinkan tersedia pupuk bagi para petambak satu tarikan nafas petani juga butuh pupuk. Di sisi lain tidak hanya diselesaikan secara parsial, pupuk, hasil produksi, pemasaran konsumen ini satu kesatuan," ucapnya.
Selain pupuk, kata Cak Imin, pakan, pasar, kontrak kerja, harga juga disepakati bersama petani, peternak, dan petambak. Harga sudah disepakati sejak awal.
"Dari situ menarik para pekerja kaum muda pebisnis meraup untung dari bisnis pertanian, dan makanan," tuturnya.
Cak Imin mengaku curiga ada mafia pupuk sehingga terjadi kelangkaan saat musim tanam.
"Kita curiga jangan-jangan ada mafianya. Juga harus ditambah pabriknya, itu bisa diambil dari uang negara," katanya.
Ia juga mengaku mendengar langsung keluhan petambak adanya orang dalam untuk mendapatkan pupuk. Sebab, prosedurnya berbelit-belit hingga harganya naik gila-gilaan. (hud/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News