Keren! Siswi SMPN 52 Surabaya Ciptakan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas

Keren! Siswi SMPN 52 Surabaya Ciptakan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas Dua siswi SMPN 52 Surabaya yang berhasil menciptakan alat pendeteksi kebocoran gas. Foto: dok. DPRD Kota Surabaya

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dua siswi SMPN 52 Surabaya menciptakan alat deteksi untuk mencegah kebocoran gas LPG. Dua siswi tersebut diketahui bernama Adita Zahra Putri Purwana dan Vanesa Dewi Saraswati.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony mengapresiasi dan mendukung untuk mendaftarkan hak kekayaan intelektualnya.

Anggota DPRD dari Partai Gerindra ini mengaku bangga bisa melihat anak muda Surabaya dapat berinovasi dan memiliki semangat untuk maju dengan menciptakan karya yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Ini tak sekadar membuktikan pada dunia bahwa anak-anak muda Surabaya punya potensi besar, namun juga sebagai harapan untuk menjawab persoalan masyarakat," kata Thony dalam keterangan tertulis, Kamis (29/2/2024).

Ia menjelaskan, bahwa temuan ini, tidak memakan biaya mahal, hanya sekitar Rp150.000 hingga Rp300.000. Nantinya, alat detektor tersebut, bisa dipasang dirumah-rumah sementara, home base dan sirine di pos satpam.

"Keberhasilan siswi SMPN 52 Surabaya menciptakan alat deteksi kebocoran LPG ini membuktikan bahwa Kota Pahlawan penuh generasi muda berbakat. Sangat solutif karena masih banyak kita dengar kebakaran akibat kebocoran LPG di Surabaya. Apalagi harganya juga murah," tuturnya.

Thony mengatakan, temuan anak-anak tersebut, dianggap sejalan dengan permasalahan yang sering ditemui di perkampungan di Surabaya. Menurutnya, kebakaran pun, sering dipicu karena adanya faktor kelalaian masyarakat.

Hal itu, dapat menjadi pemantik bagi seluruh warga, agar terus mengeksplorasi minat dan bakatnya.

"Sebuah pepatah mengatakan, ilmu tanpa implementasi ibarat pohon tanpa buah; sia-sia. Kalau anak-anak SMP ini ibarat pohon baru ditanam belum besar namun sudah berbuah, varietas unggulan," ungkap Thony.

Menurut Thony, hidup dan tumbuh di Kota Pahlawan berarti bahwa masyarakat harus terus mengobarkan semangat perjuangan. Di Kota Juang, tak pantas jika warganya hanya makan dan tidur.

Sementara itu, Vanessa Dewi Saraswati salah satu siswa SMPN 52 Surabaya yang menciptakan alat ini mengatakan, bahwa nama alat tersebut adalah.

Ia menjelaskan, alat pendeteksi kebakaran dan kebocoran gas LPG di rumah, bisa mengirimkan notifikasi ke pos keamanan kampung, disaat ada kebocoran gas LPG.

Ia mengaku, ide bersama rekannya dalam menciptakan alat deteksi kebocoran gas LPG ini, karena terinspirasi dari kebakaran yang terjadi di rumah tetangganya karena terlambat mendeteksi adanya kebocoran, sehingga tidak bisa diantisipasi lebih awal.

"Semuanya ludes terbakar. Salah satu penyebabnya karena satpam kurang cepat mendeteksi. Dengan alat ini, kami berharap kebocoran LPG dan kebakaran bisa dideteksi lebih cepat sehingga diatasi dengan baik. Korban jiwa dan kerugian materiil bisa ditekan," terang Vanessa. (rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO