SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Inilah kesempatan besar bagi santri atau siswa yang ingin melanjutkan belajar di luar negeri.
“Beasiswa full,” kata Zamal Nasution, Ph.D, Ketua Alumni Mahidol University Thailand di Indonesia, dalam Podcast BANGSAONLINE yang kini sudah ditonton ribuan orang.
Baca Juga: Khofifah Bangga Beasiswa LPPD Pemprov Jatim Mulai Lahirkan Tiga Doktor
Menurut Zamal, jumlah calon mahasiswa yang akan diterima juga tak terbatas. Bahkan sebanyak-banyaknya.
“Unlimited,” kata alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Mahidol University Thailand itu lagi.
Kok bisa? Karena, kata Zamal, perguruan tinggi di Thailand tiap tahun kekurangan mahasiswa gara-gara anak muda Thailand enggan menikah. Bahkan, tutur Zamal, 90 % dosen perempuan di Thailand tak mau menikah.
Baca Juga: Pengemudi Mobil Bunyikan Klakson Ditembak, Terobos Lampu Merah Didenda Rp 12,7 Juta
“Kalau menikah mereka gak mau punya anak,” kata Zamal.
Konsekuensinya, negara Thailand defisit anak muda atau generasi muda. Perguruan tinggi pun kekurangan mahasiswa.
Yang lebih menguntungkan lagi, para pimpinan dan pengelola perguruan tinggi di Thailand sangat suka mahasiswa Indonesia.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
“Kata mereka mahasiswa Indonesia itu loyal dan pekerja keras,” tegas Zamal.
Selain Thailand, negara yang terbuka lebar bagi santri atau siswa Indonesia adalah Turki. Bisa lewat jalur beasiswa atau beaya sendiri. Tapi kalau toh biaya sendiri kuliah di Turki masih terjangkau. Bahkan terbilang sangat murah.
“Kalau jurrusan sosiologi sekitar Rp 3 juta per semester (enam bulan),” kata Abdullah Firmansyah, pengajar Yayasan Tahfidz Sulaimaniyah yang berpusat di Intanbul Turki.
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda, Pj Wali Kota Madiun: Pemuda Harus Mandiri dan Bijak Bermedsos
Lalu bagaimana dengan living cost (biaya hidup) dan tempat tinggal atau kostnya? Tak usah dipikir. Karena, jika lewat Sulaimaniyah, sudah tersedia asrama.
“Sulaimaniyah di Turki punya asrama di semua kota. Jadi nanti mahasiswa itu ditempatkan di asrama yang dekat dengan kampusnya,” tutur Abdullah Firmansyah.
Memang dipungut biaya. Tapi murah. Per tahun Rp 6 juta.
Baca Juga: PT Megasurya Mas Beri CSR Beasiswa untuk 356 Siswa di Sidoarjo
“Itu sudah termasuk makan tiga kali. Dan tak dipungut biaya lagi,” kata Abdullah Firmansyah.
"Karena itu uang Rp 6 juta itu disebut sedekah," tambahnya.
Di Sulaimaniyah juga ada jalur beasiswa.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Serahkan Ratusan Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
“Beasiswa full,” kata Abdullah Firmansyah.
Tapi khusus yang beasiswa ini mereka diberangkatkan ke Turki bukan untuk kuliah di perguruan tinggi. Tapi belajar atau memperdalam ilmu Al-Quran di asrama Sulaimaniyah.
Nah, syaratnya harus hafal Al-Quran. Jadi mereka diberangkan ke Turki untuk melanjutkan pelajaran Al-Quran yang sudah dipelajari di Sulaimaniyah di Indonesia.
Baca Juga: Pj Gubernur dan Sekda Jatim Salurkan Zakat serta Infaq Melalui Baznas
Bagaimana teknis dan detailnya? Silakan tonton Podcast BANGSAONLINE di Channel YouTube yang dipandu M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News