Pj Gubernur Jatim Paparkan Presentasi Khusus di Konferensi Meet Khanh Hoa-Indonesia

Pj Gubernur Jatim Paparkan Presentasi Khusus di Konferensi Meet Khanh Hoa-Indonesia Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, saat memberi sambutan di Konferensi Meet Khanh Hoa-Indonesia.

VIETNAM, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, melakukan presentasi khusus dalam konferensi Meet Khanh Hoa-Indonesia di , Kamis (21/3/2024). Ia memaparkan sejumlah Investment Project Ready to Offer (IPRO) andalan Jatim di bidang infrastuktur yang menjanjikan bagi

Adapun pemaparan itu yakni, Pelabuhan Peti Kemas Internasional dan Pusat Logistik di Kota Probolinggo dengan nilai investasi Rp800 miliar atau USD 60 juta, Terminal LNG Probolinggo dengan nilai imvestasi Rp742,69 miliar atau USD 50 juta, dan Terminal Tangki Minyak Lamongan dengan nilai investasi Rp4,6 triliun atau USD 314,22 juta.

Baca Juga: Charity Game Waras FC vs Persebaya Legend, Pj Adhy Apresiasi Prestasi Rudy William Keltjes

Pemaparan IPRO ini sengaja dilakukanmua dengan harapan agar ke depan kerjasama antara Jawa Timur dengan bisa ditingkatkan di berbagai sektor. Mulai ekspor-impor, investasi, dan pariwisata.

"Investasi di Jawa Timur juga punya potensi sangat menguntungkan. Kota bisa lihat datanya, realisasi investasi kita di tahun 2023 kita mencapai Rp145,1 triliun dengan berada di peringkat ke-49 menurut data Kementerian Investasi/BKPM RI," kata Adhy.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Untuk mendukung investasi yang ditawarkan, saat ini Jatim sudah memiliki kawasan industri yang telah ada meliputi KEK Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Maspion Industrial Estate, Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Sidoarjo Industrial Estate Berbek (SIEB), Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Safe "N" Lock Halal Industrial Park, serta Sidoarjo Real Industrial Estate (SiRIE).

Adapula kawasan industri pengembangan yang meliputi antara lain Kawasan Industri Salt Lake, Kawasan Industri Ploso Jombang, Kawasan Industri Maritim Lamongan, dan Madura Industrial Seaport City.

"Ini menunjukkan bahwa kami konsentrasi untuk industri dengan kawasan khusus dan dengan kebijakan-kebijakan khusus untuk pengembangan investor-investor yang masuk," ucap Adhy.

Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan hubungan perdagangan antara Jatim dan yang sudah baik terjalin. Hal tersebut bisa dilihat dari kinerja ekspor dan impor antara Jatim dengan .

Menurut data dari Kemenperin, neraca ekspor impor menjadi urutan keempat dari transaksi Jawa Timur dengan ASEAN per Januari hingga Agustus 2023.

“Untuk ekspor, nilai yang dicapai sejumlah $402,41 juta sedangkan impornya $416,76 juta. Mudah-mudahan dengan adanya pertemuan ini, bisa meningkatkan ekspor maupun impor kita," urai Adhy.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Sementara untuk Komoditas non migas ekspor Jawa Timur 2023 meliputi tembaga senilai USD 163.721.200, gula dan kembang gula USD 35.999.799, serta lemak dan minyak hewan/nabati USD 28.147.636, bahan kimia organik USD 26.221.011. 

Lalu, kertas/karton USD 16.883.820, berbagai produk kimia USD 14.900.432, ikan dan udang USD 11.692.801, ampas/sisa industri makanan USS 8.871.588, kopi dan teh serta rempah-rempah USD 8.824.851, juga tembakau USD 8.790.764.

Untuk komoditas impor meliputi gandum-ganduman senilai USD 88.732.753, besi dan baja USD 62.967.820, plastik dan barang dari plastik USD 59.798.382, serta berbagai makanan olahan USD 37.460.128. 

Baca Juga: Doa Bersama Kapolri dan Panglima TNI, Kiai Asep Duduk Satu Meja dengan Kapolda dan Pangdam V Jatim

Kemudian, mesin/peralatan listrik USD 28.191.676, kertas/karton USD 20.002.588, kopi dan teh serta rempah-rempah USD 16.179.124, pupuk USD 14.887.177, kapas USD 10.406.220, mesin-mesin/pesawat mekanik USD 9.659.766.

Tak hanya sektor perdagangan, Adhy juga membidik peningkatakan kerjasama Jatim- di sektor pariwisata, yang didukung dengan kunjungan wisman ke Indoneia yang cukup tinggi yaitu mencapai 121.879 pada 2023 menurut BPS & Imigrasi Juanda. Di mana, 1.606 di antaranya berwisata ke Jawa Timur. Sedangkan menurut data Tourism, kunjungan wisman Indonesia ke mencapai 105.380 pada tahun 2023.

"Di sektor ini, wisatawan ke Jawa Timur melonjak dari yang sebelumnya hanya 652. Ekonomi kita juga cukup bagus karena animo masyarakat untuk berkunjung ke masing-masing negara lebih tinggi. Pun menjadi sesuatu yang penting dan perlunya standar untuk halal tourism bagi kerjasama sektor pariwisata ini," paparnya.

Baca Juga: Komitmen Pj Gubernur Jatim di Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional 2024

Di Jawa Timur, menurut data Disbudpar Jatim, lokasi pariwisata bersertifikat halal telah banyak tersebar. Total ada 80 katering dan restoran bersertifikat halal, 9 hotel, dan 45 Halal Center.

Turut hadir dalam acara ini Deputy Secretary of Khanh Hoa Provincial Party Committee Chairman of Khanh Hoa PPC Nguyen Tan Tuan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi dan UMKM RI Teten Masduki, dan Duta Besar RI untuk Denny Abdi. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO